TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan perekrutan penasihat untuk pelaksanaan roadmap e-commerce Indonesia tak akan berhenti di Jack Ma. dia mengaku masih mencari penasihat-penasihat tambahan lainnya.
"Jack Ma hanyalah salah satu yang saya usulkan menjadi penasihat atau anggota steering committee," ujar Rudiantara di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 9 September 2016.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Indonesia merekrut Jack Ma, pemilik e-commerce asal Cina, Alibaba Group, menjadi penasihat e-commerce bagi Indonesia. Pemilihan Jack Ma dengan pertimbangan Indonesia membutuhkan figur yang bisa membuat bisnis e-commerce Indonesia mendapat perhatian internasional yang pada akhirnya juga berujung pada peningkatan arus investasi.
Jack Ma sendiri, sebelum perekrutan ini, bukanlah figur baru sepenuhnya bagi Indonesia. Ia adalah figur yang memiliki salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia, Lazada. Lazada ia beli dengan nilai mencapai US$1 miliar.
Rudiantara belum mau mengungkapkan siapa lagi penasihat e-commerce yang ia cari. Namun, ia memastikan bahwa figur itu harus sekelas Jack Ma untuk menunjukkan bahwa Indonesia memang benar-benar niat memajukan bisnis e-commerce.
"Tapi kami tidak dalam posisi memaksa. Saya harus jualan juga ke yang bersangkutan. Figur ini pasti punya nama besar dan akan melihat benefit (jika menjadi penasihat)," Rudiantara menegaskan.
Jika menjadi penasihat Indonesia, maka yang akan menjadi tugas para figur e-commerce itu adalah mempromosikan e-commerce Indonesia ke dunia internasional. Selain itu, menjadi jembatan ke pasar internasional seperti di Cina yang calon pelanggannya mencapai ratusan juta orang.
ISTMAN MP