INFO BISNIS - Dalam rangkaian tindak pengamanan jalannya arus mudik dan balik Idul Adha, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Kepolisian RI Irjen Agung Budi Maryoto memimpin langsung apel gelar pasukan libur panjang dan Idul Adha 1437 H di gedung NTMC Polri. Kepolisian akan mengerahkan semua personelnya agar kegiatan libur panjang dapat berjalan aman dan lancar.
Dalam apel siaga ini, pengarahan diberikan kepada semua personel polisi lalu lintas (Polantas). Koordinasi antarpihak terkait juga dilakukan untuk mengantisipasi kepadatan volume kendaraan yang dapat terjadi di jalur mudik.
Baca Juga:
“Pengamanan tidak saja dilakukan saat arus mudik dan balik saja. Tapi juga dimulai dari pengamanan perayaan malam takbir di jalan-jalan, hingga pengamanan pada berbagai tempat wisata dan tempat perbelanjaan yang menjadi titik kumpul masyarakat,” kata Agung, menegaskan.
Kakorlantas juga mengimbau masyarakat yang akan melakukan mudik agar memastikan kesiapan kendaraan dan kondisi kesehatan. Dalam momen kali ini juga kewaspadaan harus ditingkatkan dengan patroli mobilisasi yang dilakukan selama mudik libur 3 hari. Upaya tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebagai langkah antisipatif, Kakorlantas telah memastikan dan mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan di jalur Pantura yang dilintasi arus mudik dan balik. Jalan tol dalam kota dan Jalan Tol Cikampek KM 10 menjadi fokus perhatian karena pertemuan tiga arus. Selain itu, jalur yang berpotensi macet ialah rest area KM 19 Jalan Tol Cikampek.
Baca Juga:
Selanjutnya, pintu keluar Jalan Tol Brebes Timur (Brexit) tak luput menjadi perhatian utama jajaran Korlantas Polri untuk mengantisipasi kemacetan. Korlantas Polri sudah menyiapkan beberapa strategi khusus untuk mengantisipasi kemacetan arus mudik dan arus balik, khususnya di pintu keluar Brebes Timur.
Agung menjelaskan, upaya ini dilakukan agar kejadian saat mudik Lebaran 2016 tidak terulang kembali. Disiapkan beberapa skenario untuk memastikan upaya tersebut dapat berjalan lancar.
Skenario pertama adalah kendaraan dari Semarang semua dimasukkan ke Brebes Timur. Bagi kendaraan yang akan keluar di Brebes Barat, tidak membayar tol. Kemudian, skenario kedua, pengendalian kendaraan dilakukan tidak hanya di Brebes Timur, tapi juga melalui jalan tol dalam kota. Jika kepadatan terjadi di Brebes, nantinya di Cikarang Utama gatejalan tol-nya akan ditutup sebagian. Upaya itu dilakukan untuk mengurangi kecepatan sampai Brebes.
Selanjutnya, skenario ketiga, jika arah Brebes mengalami kepadatan, volume kendaraan akan dikeluarkan di beberapa jalan tol sebelumnya. Bisa dikeluarkan di Karawang Timur dan Karawang Barat, selanjutnya diarahkan ke Nagrek. Contra flow pun akan diberlakukan ketika arus balik. (*)