TEMPO.CO, Kapuas - Peneliti Balai Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Tri Wira Yuwati mengatakan setidaknya ada lima jenis tanaman unggul yang bisa ditanam di lahan gambut. Hal ini berdasarkan penelitian yang dijalankannya.
"Seperti balangeran dan jelutung rawa," kata Tri Wira saat ditemui dalam sebuah acara diskusi publik di Swiss-Belhotel, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa, 6 September 2016.
Tri Wira mengatakan, jenis-jenis tanaman lainnya adalah punak, resak, dan kapur naga. Untuk jenis shorea balangeran bisa menghasilkan Rp 3,5 juta per kubik kayu jika ditanam oleh masyarakat.
Jelutung rawa memiliki permintaan ekspor ke sejumlah negara seperti Jepang, karena getahnya bisa digunakan sebagai bahan dasar permen karet. Namun memang permintaannya sedang mengalami penurunan.
Dalam penelitiannya, diketahui ada satu tanaman lain yang bisa ditanam di lahan gambut dan memiliki kandungan zat anti diabetes. Penelitian ini bermula dari demand yang terus muncul dari Jepang terhadap tanaman ini.
Peneliti dari Balai Pengembangan Kementerian LHK bernama Purwanto, menambahlan, ke depannya tanaman ini akan dimanfaatkan untuk suplemen bagi penderita diabetes. "Tahun depan rencananya mau kami uji cobakan ke manusia," ucap Purwanto.
DIKO OKTARA