TEMPO.CO, Jakarta - Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) mulai merambah bisnis teknologi finansial atau financial technology dalam 18 bulan terakhir. Dua produk fintech telah diluncurkan. Namun Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan pihaknya masih belum berubah haluan.
"Kami tetap akan mengoptimalkan core business yang ada. Namun tak berhenti untuk berinovasi mengembangkan bisnis baru," kata Jerry di kantornya, Selasa, 6 September 2016.
BTPN sudah lekat dengan layanan pensiun. Produk BTPN lainnya di antaranya adalah Sinaya, Mitra Usaha Rakyat, dan Tunas Usaha Rakyat. Namun bagi BTPN, perkembangan jaman telah menjadikan teknologi sebagai masa depan.
Dua produk berbasis teknologi pun diluncurkan BTPN yaitu BTPN Wow dan Jenius. Jerry mengatakan BTPN Wow ditargetkan meraup nasabah mass market. Menurut dia, sebanyak 80 persen dari total penduduk Indonesia merupakan mass market. Sementara Jenius menyasar 20 persen penduduk lainnya yang masuk kategori kelas konsumen.
Direktur Kepatuhan, Hukum, dan Corporate Secretary BTPN Anika Faisal mengatakan kedua produk tersebut baru permulaan. "Untuk bisa terus melayani dalam era dinamis ini, kami harus terus berpikir bagaimana melayani nasabah," kata dia.
Anika mengatakan penyedia jasa saat ini harus mengerti kemauan penerima jasa. Situasinya, kata dia, tidak lagi seperti dahulu yaitu nasabah yang mengikuti pola perbankan.
Menurut Anika, BTPN Wow dan Jenius merupakan jawaban untuk memenuhi keinginan penerima jasa. Ia mengatakan BTPN Wow dapat mempermudah masyarakat melalui layanan laku pandai yang ditawarkan. Sementara aplikasi Jenius, menurut Anika, memberikan kemudahan dengan fitur pengelola keuangan yang bisa dikelola sendiri.
Untuk mengembangkan fintech, Anika mengatakan BPTN menginvestasikan Rp 500 miliar. "Jumlahnya masih akan bertambah karena kami masih harus mengembangkan teknologi kedua aplikasi tersebut," kata dia.
VINDRY FLORENTIN