TEMPO.CO, Bandung - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia, Daerah Operasi II Bandung, Franoto Wibowo mengatakan, tiga kereta tambahan dipersiapkan untuk libur Hari Raya Idul Adha yang jatuh 12 September 2016 ini. "Kami menjalankan kereta Argo Parahyangan tambahan, ada tiga,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 5 September 2016.
Franoto mengatakan, tiga kereta tambahan itu khusus untuk melayani penumpang menuju Jakarta. Rute ini dipilih karena permintaannya tinggi. “Trennya cukup bagus untuk penumpang Argo Parahyangan dalam beberapa bulan terakhir ini,” kata dia.
Menurut Franoto, okupansi rata-rata kereta menuju Jakarta ini terus naik. “Kalau dirata-ratakan per bulan kenaikannya cukup lumayan, di atas 15 persen,” kata dia.
Tiga kereta Argo Parahyangan tambahan itu dioperasikan pada hari tertentu. Pertama untuk keberangkatan tanggal 10 dan 12 September 2016 kereta tambahan beroperasi pukul 11.00 WIB dari Bandung, lalu tanggal 12 September pukulk 20.55 WIB, serta tanggal 13 September pukul 04.00 WIB. “Kereta Argo Parahyangan fakultatif yang biasanya tiap hari Minggu pukul 20.55 WIB ditiadakan,” kata Franoto.
Baca: Hindari Macet Idul Adha, Polisi Minta Jalan Tol Brebes Gratis
Franoto mengatakan, lonjakan pemesanan tiket kereta terjadi untuk perjalanan kereta jarak jauh di libur Idul Adha ini. “Tiket kereta untuk perjalanan ke arah timur untuk keberangkatan hari Jumat dan Sabtu (9-10 September 2016) rata-rata sudah 100 persen terjual. Kecuali untuk Kereta Kutojaya Selatan dan Ciremai masih tersedia. Baru terserap 40 persen okupansinya,” kata dia.
Mayoritas tiket kereta libur Hari Raya Iduh Adha untuk jadwal perjalanan di luar tanggal 9-10 September relatif masih tersedia. Kecuali Kereta Argo Wilis yang okupansinya sudah 100 persen untuk jadwal perjalanan sejak tanggal 9-12 September 2016, kecuali untuk jadwal Minggu baru 90 persenan. “Kalau yang lainnya ke arah timur selain tanggal 9-10 September itu masih tersedia sekitar 40 persenan,” kata Franoto.
Franoto mengatakan, sepanjang libur Idul Adha ini PT Kereta Api membuka posko untuk mengantisipasi kepadatan penumpang. “Dari tanggal 9-12 September seluruh pegawai PT Kereta Api Indonesia dilibatkan berjaga-jaga di posko-posko, diterjunkan semuanya,” kata dia.
Pegawai kereta itu, diantaranya ada yang ditugaskan khusus menemani masinis kereta. “Beberap pegawai ditugaskan untuk menemani masinis di jam-jam tertentu dan rute tertentu. Tujuan pendampingan ini lebih pada keselamatan penumpang,” kata Franoto.
Franoto mengatakan, PT Kereta Api Indonesia juga mengantisipasi jalur-jalur rawan longsor dengan menerjunkan petugas pemeriksa jalur. “Kita lakukan rutin, ada petugas pemeriksaan jalan, juga menempatkan petugas-petugas di daerah-daerah rawan,” kata dia.
AHMAD FIKRI