TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan akan memberikan Penghargaan Waralaba Indonesia (PWI). "Penghargaan ini untuk mengapresiasi pelaku usaha waralaba dan business opportunity (BO) Indonesia," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan di Jakarta, Senin, 5 September 2016.
PWI adalah salah satu rangkaian acara World Franchise Summit Indonesia. Acara ini akan digelar pada 25 November 2016. Oke mengatakan Penghargaan Waralaba Indonesia dikelompokkan menjadi lima kategori, yakni Waralaba Pratama, Waralaba Utama, Penerima Waralaba, Waralaba Global Indonesia, dan Waralaba Mancanegara.
Pelaksanaan PWI memiliki tiga tahap. Tahap pertama berupa sosialisasi dan pendaftaran. Tim juri kemudian mengevaluasi dan memverifikasi lapangan. Tahap terakhir berupa penilaian dan penjurian final.
Baca: Indofood Bangun Pabrik di Serbia
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Fetnayeti mengatakan kegiatan PWI telah melalui tahap pertama. Tahapan tersebut dilakukan di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Denpasar, Palembang, dan Banjarmasin.
"Seleksi dilakukan pada pelaku usaha waralaba lokal ataupun mancanegara," kata Fetna. Saat ini, terdapat 298 business opportunity serta waralaba lokal dan mancanegara yang akan menjadi nominasi.
Menurut Fetna, seleksi tahap awal PWI telah menentukan 15 pelaku usaha untuk kategori Waralaba Pertama dan 35 pelaku usaha untuk kategori Waralaba Utama. Sedangkan, untuk kategori Waralaba Mancanegara, hanya 6 pelaku usaha mancanegara yang berpartisipasi. Keenam pelaku usaha tersebut ialah Berlitz, H&M, Kentucky Fried Chicken, McDonald's, Pink Parlour, dan Roto Rooter. "Kami berharap para pelaku usaha mancanegara lain juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini," ucapnya.
Simak: Harga Gas di Indonesia Mahal, Siapa Biang Keladinya?
Indonesia memiliki 698 waralaba dengan jumlah gerai 24.400. Sebanyak 63 persen dari total tersebut merupakan waralaba dan business opportunity lokal. Sedangkan 37 persen merupakan waralaba mancanegara. Omzet waralaba tersebut mencapai Rp 172 triliun.
VINDRY FLORENTIN