TEMPO.CO, Surabaya - Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia membahas permasalahan amnesti atau pengampunan pajak di Shangri-La Hotel, Sabtu 3 September 2016. Kresno Sediarsi, Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengatakan seminar nasional tersebut mengangkat tema “Tax Amnesty, Sebuah Tantangan sekaligus Peluang bagi BPD".
"Tema seminar dipilih berdasarkan pada permintaan dari beberapa BPD terkait dengan Undang-Undang tentang Pengampunan Pajak," kata Kresno dalam siaran persnya, Jumat 2 September 2016.
Menurut dia, penyelenggaraan seminar tersebut bagian dari implementasi program transformasi BPD. Beberapa di antaranya adalah dalam bidang teknologi, yaitu penggunaan layanan laku pandai dan Solusi e-channel serta layanan Teller Online One BPD.
Kresno menuturkan beberapa program transformasi BPD diharapkan bisa mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Adapun program transformasi BPD diluncurkan sejak 26 Mei 2015 lalu. Program Transformasi yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta tersebut ditargetkan terwujud akhir 2024.
BPD meluncurkan 6 (enam) program yang terdiri dari Strategic Holding BPD, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Produk dan Layanan, Peningkatan Good Corporate Govenance dan manajemen risiko, Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi Manajemen, dan Pengembangan Syariah Banking. Dengan program tersebut, Kresno mengatakan, BPD bisa menjadi bank yang berdaya saing tinggi, kuat serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
Selain seminar soal amnesti pajak, dalam kesempatan yang sama akan diselenggarakan acara Undian Nasional Tabungan Simpeda atau Panen Rejeki Bank BPD-SI, dengan Bank Jatim sebagai tuan rumah. Program Panen Rejeki tersebut merupakan program customer rewards. Total hadiahnya sebesar Rp 60 Miliar untuk 584 pemenang.
Adapun Tabungan Simpeda mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Jumlah saldo Simpeda pada 2016 sebanyak Rp 41,27 triliun, meningkat dari jumlah 2015 sebesar Rp 32,48 triliun. “Yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari sepuluh tahun terakhir adalah Bank Jatim,” ujar Kresno.
Dia menerangkan bahwa sampai dengan posisi Juni 2016, Bank Jatim telah menghimpun simpeda sebanyak kurang lebih Rp 10,05 triliun atau sebesar 24,28 persen dari Tabungan Simpeda Nasional.
Tabungan Simpeda merupakan salah satu dari program Transformasi BPD yaitu pengembangan produk dan layanan. Sebagai produk penghimpun dana masyarakat, tabungan Simpeda bertujuan untuk mempersatukan BPD Seluruh Indonesia, dengan demikian akan terbentuk sinergi untuk meningkatkan daya saing BPD di era MEA.
JAYANTARA MAHAAYU | NIEKE INDRIETTA