TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau proyek Dam Sabo di Kali Putih, yang terletak di Jalan Raya Magelang, Jawa Tengah, Rabu lalu. Basuki mengatakan pembangunan Dam Sabo sepanjang 2,6 kilometer, yang telah dilakukan sejak 2015, ditargetkan rampung pada November 2017.
Saat ini, menurut Basuki, dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 September 2016, tengah dilakukan perbaikan Dam Sabo di Kali Putih dan Kali Gendol dengan mengarahkan aliran erupsi Gunung Merapi menuju kedua sungai tersebut. Dia mengatakan perbaikan Dam Sabo dilakukan untuk mengantisipasi erupsi yang biasanya terjadi setiap 5 atau 10 tahun dan saat musim hujan.
Basuki mengatakan Dam Sabo dirancang untuk dapat mengalirkan lahar dengan kapasitas 640 meter kubik per detik. Untuk itu, menurut dia, masih dilakukan pembersihan aliran tengah sungai dan nantinya akan dibuat tanggul untuk menjaga keamanan. “Untuk lebih aman lagi, dinding tanggul sepanjang 1,2 kilometer juga akan ditinggikan sekitar 2 meter,” ujarnya.
Basuki menjelaskan, total anggaran yang digunakan untuk pembangunan Dam Sabo mencapai Rp 283 miliar dengan pinjaman sebagian dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebagai mitra. “Kalau lahar ini memang ahlinya dari sana (Jepang). Ini yang namanya Sabo dan ada 272 Dam Sabo yang dibuat. Sabo itu bahasa Jepang, artinya penahan pasir," katanya.
Saat ini, Basuki mengatakan, proses pengerjaan proyek Dam Sabo di Kali Putih baru mencapai 30 persen dari total pengerjaan selama tiga tahun, yakni sejak 2015 hingga 2017. “Tapi, sampai 2016, kemajuan pengerjaan Dam Sabo sudah mencapai sekitar 65 persen,” tuturnya.
Baca Juga:
ANGELINA ANJAR SAWITRI