TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2016 mencapai 1,03 juta kunjungan. Jumlah ini meningkat 17,67 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar 877,6 ribu kunjungan. Jika dibanding Juni lalu, angkat tersebut mengalami kenaikan sebesar 20,42 persen.
"Sejarah baru, jumlah wisman masuk Indonesia melewati satu juta dalam satu bulan," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Jakarta, Kamis, 1 September 2016.
Atas pencapaian ini, Sasmito pun mengapresiasi Kementerian Pariwisata. Menurut dia, ada beberapa penyebab lonjakan wisman pada Agustus lalu, terutama kampanye intensif yang dilakukan Kementerian Pariwisata, khususnya di berbagai negara di dunia, serta promosi yang dilakukan dalam setiap atraksi dan destinasi wisata dalam negeri.
Sasmito menuturkan wisman terbanyak berasal dari Cina, Arab Saudi, dan Australia. "Di sana lagi musim dingin, jadi mencari yang tidak terlalu panas. Sedangkan Arab Saudi sebaliknya," ucapnya. Dia menyebutkan lonjakan ini juga terjadi karena musim libur Lebaran.
Sasmito mengatakan kunjungan wisman itu didominasi melewati 19 pintu utama, baik wisman reguler maupun khusus. Sedangkan sisanya melalui pos lintas batas dan pos lain. "Dari sisi komposisi, yang di luar pintu utama lebih volatile, misal disebabkan oleh event-event perbatasan," ujarnya.
Pintu utama dengan kenaikan jumlah kunjungan tertinggi adalah Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, sebesar 267,50 persen, diikuti Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur, dengan 192,83 persen dan Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, 130,36 persen.
Secara akumulatif, dari Juni sampai Juli 2016, jumlah kunjungan wisman mencapai 6,32 juta atau naik 7,64 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Tingkat hunian kamar hotel berbintang di 27 provinsi pada Juli lalu juga meningkat atau mencapai rata-rata 53,77 persen, naik dari Juli tahun lalu sebesar 51,25 persen. Adapun rata-rata lama menginap tamu asing di Indonesia tercatat 1,81 hari.
GHOIDA RAHMAH