TEMPO.CO, Jakarta - Pipa gas Gresik-Semarang siap menyerap gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur menggantikan Pupuk Kujang Cikampek.
Direktur Utama PT Pertamina Gas Hendra Jaya mengatakan, pihaknya siap menyerap gas yang dihasilkan Lapangan Jambaran Tiung Biru. Adapun, menurut rencana lapangan tersebut memproduksi gas pertamanya pada 2019.
Di sisi lain, perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Pertamina (persero) telah diteken pada 2015 bervolume 100 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Sisanya, 85 MMscfd semula diserap PT Pupuk Kujang Cikampek batal karena tidak sepakat terkait harga.
Berdasarkan rencana pengembangan (plan of development/PoD), harga jual gas Jambaran Tiung Biru sebesar US$8 per MMBtu dengan eskalasi 2% setiap tahunnya sejak 2012. Harga tersebut dianggap masih terlalu mahal bagi industri pupuk.
"Jadi harapannya kalau JTB (Jambaran Tiung Biru) onstream, Gresem (Gresik-Semarang) masuk," ujarnya di sela acara Indopipe 2016 di Jakarta, Selasa (30 Agustus 2016).
Pihaknya belum mau menyebut berapa volume yang akan diserap. Saat ini, katanya, masih dilakukan negosiasi harga. Pipa Gresik-Semarang dibangun berdiameter 28 inchi dan sepanjang 270 kilometer.
Beberapa lapangan lainnya yang ditarget bisa menyuplai gas ke ruas Gresik-Semarang yakni Husky CNOOC di Selat Madura yang beroperasi pada 2017.
"Sedang dinegosiasikan termasuk harganya juga. Siap . Pertamina kan siap menyerap," katanya.