TEMPO.CO, Magetan - Warga Desa Sukowidi, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memindahkan ratusan makam anggota keluarganya karena terkena proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono ruas Mantingan-Kertosono. Pemindahan itu ditargetkan rampung dalam 36 hari.
"Permintaan dari kontraktor seperti itu," kata ketua panitia pemindahan makam Desa Sukowidi, Sugiono, Senin, 29 Agustus 2016.
Menurut dia, hingga Senin siang, puluhan makam berhasil dibongkar dan kerangka di dalamnya dipindahkan ke lahan baru yang berjarak sekitar 100 meter. Adapun jumlah kuburan yang tergusur sebanyak 811. Masing-masing ahli waris mendapat biaya pemindahan antara Rp 2,5-3,3 juta. "Tergantung makamnya, dikijing atau tidak," ujarnya kepada Tempo.
Rusmin, salah seorang ahli waris, mengatakan telah menerima biaya pemindahan makam Rp 1 juta. Uang itu untuk biaya pembongkaran dan penggalian liang lahat baru. "Untuk yang lainnya, seperti ngijing, nanti (biaya pemindahan) akan ditambah," ucap dia.
Tentang proyek jalan tol yang menerjang makam leluhurnya, Rusmin mengaku tidak keberatan. Dia beralasan, pembuatan jalan tol merupakan program pemerintah untuk memperlancar jalur transportasi darat. Selain itu, pihak kontraktor, yakni PT Waskita Karya (Persero), senantiasa melakukan pendekatan kepada warga. "Sudah lama disosialisasi tentang pemindahan makam ini," kata dia.
Pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten juga terlibat dalam proses pemindahan makam dan pembebasan lahan. Magetan memang salah satu kabupaten di wilayah eks-Karesidenan Madiun yang bakal dilalui jalan tol ruas Mantingan-Kertosono. Jalur cepat juga bakal melintasi Ngawi dan Kabupaten Madiun yang hingga kini proses pembangunannya tengah berjalan.
Adapun pembebasan ribuan bidang tanah yang dibutuhkan sebagian telah selesai dan ada yang masih dalam proses. Proyek jalan tol Solo-Kertosono dengan panjang 615 kilometer ini direncanakan rampung tahun depan dan pada 2018 bakal dioperasikan.
NOFIKA DIAN NUGROHO