Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengetatan Impor Jagung Berdampak Besar pada 2 Hal Ini

image-gnews
Jagung. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Jagung. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengetatan impor jagung sejak awal tahun oleh pemerintah dianggap menguntungkan produsen benih kendati di sisi lain memukul produsen pakan ternak.

Dengan alasan menjelang panen raya, Menteri Pertanian Amran menahan 353.000 ton jagung impor bahan baku pakan ayam di pelabuhan Januari lalu. Akibatnya, harga pakan melesat karena kekurangan pasokan bahan baku yang selanjutnya memicu kenaikan harga daging ayam di pasaran.

Tak cukup di situ, pemerintah menerapkan impor jagung satu pintu melalui Perum Bulog. BUMN pangan itu ditugasi mengimpor jagung 600.000 ton hingga akhir tahun. Di sisi lain, pemerintah mematok harga jagung di tingkat petani Rp3.150 per kg.

Namun, sejumlah produsen benih jagung merasakan imbas positif dari kebijakan pemerintah tersebut. PT Syngenta Indonesia, produsen benih jagung hibrida di Pasuruan, Jawa Timur, mencatat kenaikan permintaan selama tahun berjalan.

Dari target penjualan tahun ini sebanyak 5.000 ton, realisasi selama Januari-Agustus sudah 3.000 ton atau naik 10% dari pencapaian periode sama tahun lalu.

"Memang ada peningkatan permintaan. Kami melihat harga jagung petani lebih baik dari tahun lalu sehingga petani tertarik menanam jagung," kata Head of Marketing PT Syngenta Indonesia Dedy Koerniawan, Selasa (23 Agustus 2016)

Kenaikan permintaan itu juga dipicu oleh program subsidi benih yang digalakkan pemerintah. Permintaan yang tinggi terutama berasal dari sentra-sentra produksi jagung, seperti Sumatra Utara dan Gorontalo. Syngenta menjual benih jagung hibrida NK pada kisaran Rp55.000-Rp75.000 per kg.

Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan, anak perusahaan Syngenta AG, perusahaan benih dan pestisida global asal Swiss, itu akan menambah kapasitas produksi benih jagung yang saat ini 5.000 ton. Namun, Dedy belum bersedia mengungkap detail rencana itu.

Di sisi lain, pengusaha pakan ternak mengaku tetap kesulitan mendapat pasokan jagung dari dalam negeri. "Nyatanya kami kesulitan memperoleh suplai. Tidak tahu jagungnya ada di mana," ungkapnya Asosiasi Pengusaha Pakan Indonesia (APPI) Sudirman.

Jika pasokan mencukupi, lanjut Sudirman, produsen pakan ternak sebetulnya lebih memilih jagung lokal karena kualitasnya lebih baik. Jagung impor, tuturnya, berkualitas lebih rendah karena merupakan stok lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data produksi jagung tahun lalu yang dilansir BPS pun memantik pertanyaan. Menurut Sudirman, kapasitas penyimpanan di dalam negeri (silo dan warehouse) hanya 2 juta ton.

Saat puncak musim panen yang biasanya jatuh Maret-Mei, produksi bisa mencapai 65% dari total produksi setahun. Berpatokan pada angka BPS sebanyak 19,6 juta ton, maka puncak panen tahun lalu bisa menghasilkan sekitar 12 juta ton. Artinya, ada 10 juta ton yang tidak dapat ditampung oleh gudang di dalam negeri.

Adapun ekspor jagung selama ini hanya 200.000 ton per tahun. "Pertanyaannya, di mana jagung yang sekitar 9 juta ton itu?" ujar Sudirman.

APPI menyebutkan kebutuhan jagung pabrik pakan ternak tahun ini 8,6 juta ton, naik tipis dari angka tahun lalu 8,4 juta ton.

Di sisi lain, Kementan menuding pabrik pakan ternak enggan bermitra dengan petani jagung. Dalam catatan kementerian itu, hanya 18% industri pakan yang bekerja sama menyerap jagung petani.

"Kami minta industri pakan serap jagung petani. Ya memang agak mahal-mahal sedikit, cuma ini keseimbangan demand dan produksi," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Agung Hendriadi.

Dalam prognosa Kementan, jagung bakal kelebihan produksi 3,6 juta ton pada akhir tahun. Kementerian itu menghitung produksi jagung tahun ini 24,8 juta ton, sedangkan kebutuhan hanya 22,7 juta ton. Pada saat yang sama, terdapat stok awal tahun 1,5 juta ton.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

1 hari lalu

Presiden RI Jokowi (tengah mimbar) didampingi Menteri Pertanian, Bupati Sigi dan Gubernur Sulawesi Tengah meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi Bendung D.I Gumbasa dengan membunyikan sirene secara bersama-sama. (ANTARA/Moh Salam)
Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

2 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

10 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur


Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

14 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

23 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

34 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Studi Demokrasi Rakyat Lapor ke KPK soal Korupsi Dana Hibah Pertanian yang Diduga Libatkan Anggota DPR

Pelaporan ke KPK terkait dugaan korupsi pemotongan dana bantuan hibah pertanian yang berasal dari Dana Aspirasi DPR yang mencapai Rp 2 miliar.


Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

40 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN Hadi Tjahjanto (keenam kiri) berdialog dengan warga saat menyerahkan sertifikat tanah di Desa Muktisari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis 12 Oktober 2023. Sebanyak 405 sertifikat tanah dibagikan kepada warga secara gratis pada proses redistribusi tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Maloya yang telah ditetapkan menjadi Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat Hasil Program Konsolidasi Tanah Non Pertanian

Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto menyerahkan 205 sertifikat tanah hasil program Konsolidasi Tanah Non Pertanian.


Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

42 hari lalu

Pemandangan sawah daerah Rorotan di tengah ibu kota, Jakarta, Rabu, 1 November 2023.  Lahan tersebut merupakan lahan beberapa perusahaan salah satunya yaitu PT. NUSA Kirana. RE dan beberapa lahan milik warga setempat. TEMPO/Magang/Joseph.
Beras Langka, Mengapa Pegiat Lingkungan Menilai Ada Masalah Tata Kelola Lahan Pertanian?

Seretnya produksi beras diduga akibat kebijakan regulator yang condong mengutamakan ekstensifikasi lahan pertanian, misalnya food estate.


Berkelanjutan Membangun Tapanuli Utara

59 hari lalu

Berkelanjutan Membangun Tapanuli Utara

10 tahun memimpin Kabupaten Tapanuli Utara, Nikson Nababan, fokus membangun infrastruktur, pertanian, pendidikan dan kesehatan. Perekonomian tumbuh positif meski di masa pandemi Covid-19.


BRI Menanam Grow & Green Bangkitkan Harapan Petani

23 Januari 2024

BRI Menanam Grow & Green Bangkitkan Harapan Petani

BRI bersama Yayasan Bakau Manfaat Universal meluncurkan program BRI Menanam Grow & Green.