Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI: Dana Daerah di SBI Sesuai Prosedur

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah menyatakan penyimpanan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tidak menyalahi prosedur. “Bukan kesalahan. Itu sesuai prosedur,” kata Burhanuddin Abdullah usai rapat kerja dengan Panitia Anggaran DPR di Gedung DPR/MPR RI, Rabu (5/7).Saat ini, kata dia, dana masyarakat yang tersimpan di SBI Rp 170 trriliun. Ada 25 persen dimiliki Bank Pembangunan Daerah (BPD). Setiap tahun Bank Indonesia mengeluarkan biaya untuk membayar suku bunga SBI Rp 16- 20 triliun. “Kami tidak suka karena itu menambah biaya. Biaya bagi BI, artinya biaya pula bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya. Tahun ini, lanjut dia, Rp 18-20 triliun harus dibayar bank sentral untuk suku bunga SBI. Dia mengatakan bahwa stabilitas ekonomi harus dibayar mahal oleh Bank Indonesia. “Saya mencoba menurunkan suku bunga 2003 sebesar 12,4 persen menjadi 7,2 persen pada 2005. Akibatnya, biaya SBI turun, sektor riil tidak berjalan seperti yang diinginkan karena banyak persoalan-persoalan struktural yang harus diperbaiki,” ujarnya. Kurniasih Budi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indef: Perubahan Besaran Defisit 3 Persen Belum Diperlukan

20 April 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memerikan keterangan kepada wartawan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,6 triliun. Realisasi defisit APBN tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp37,7 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Indef: Perubahan Besaran Defisit 3 Persen Belum Diperlukan

Ekonomi Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menilai usulan Burhanuddin Abdullah soal perubahan batas besaran defisit APBN 3 persen belum diperlukan.


Burhanuddin Abdullah Sarankan Ubah Ketentuan Defisit APBN

15 April 2019

Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, dalam rapat konsultasi Panitia Khusus Hak Angket Century, di Gedung MPR/DPR, Jakarta (21/12). TEMPO/Imam Sukamto
Burhanuddin Abdullah Sarankan Ubah Ketentuan Defisit APBN

Mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah menyarankan pemerintah dan DPR mengubah ketentuan defisit APBN yang saat ini dibatasi maksimal 3 persen.


Perry Warjiyo: ISEI Harus Lebih Berkontribusi pada Perekonomian

28 Januari 2019

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan pidato pembuka saat Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
Perry Warjiyo: ISEI Harus Lebih Berkontribusi pada Perekonomian

Perry Warjiyo mengingatkan pentingnya Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) lebih banyak berperan untuk kemajuan perekonomian Indonesia.


Burhanuddin Abdullah Diminta Prabowo Maju di Pilgub Jabar 2018  

14 Agustus 2017

Burhanuddin Abdullah. ANTARA/Rezza Estily
Burhanuddin Abdullah Diminta Prabowo Maju di Pilgub Jabar 2018  

Ketua Umum Gerindra Prabowo meminta mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah untuk maju di Pilgub Jawa Barat 2018.


Burhanuddin Abdullah: Ada Manipulasi dalam Proses Merger Century

21 Desember 2009

Burhanuddin Abdullah: Ada Manipulasi dalam Proses Merger Century

Dia mempermasalahkan manipulasi itu karena seolah-olah disposisi itulah yang menjadi alasan pembenar disetujuinya merger Bank Century.


Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK  

12 November 2008

Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK  

Selain Burhanuddin, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terdakwa Anthony Zeidra Abidin. Namun hingga saat ini Anthony belum datang ke KPK.


Oey Menanti Sidang, Rusli Baru Datang

12 November 2008

Oey Menanti Sidang, Rusli Baru Datang

Adapun pun Rusli Simanjuntak, yang ditunggu Oey, baru datang sekitar pukul 10.45. Ia sama dengan Oey, tak banyak mengucapkan kata-kata kepada wartawan yang meliput sidang putusan ini.


Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK

12 November 2008

Burhanuddin Abdullah Kembali Diperiksa KPK

Burhanuddin divonis lima tahun penjara karena terbukti menyetujui keluarnya dana Rp 100 miliar dari Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia.


Burhanudin Abdulah Santap Opor di Tahanan

1 Oktober 2008

Burhanudin Abdulah Santap Opor di Tahanan

Selain makanan, keluarga juga membawa beberapa helai pakaian bersih untuk bekas bos Bank Indonesia itu.


Peluk Cium ke Pipi Mantan Gubernur BI

24 September 2008

Peluk Cium ke Pipi Mantan Gubernur BI

Burhanuddin menyesali terlalu percaya kepada para deputi dan sejumlah kepala biro di Bank Indonesia.