TEMPO.CO, Bandung - Kota Bandung menjadi tuan rumah Indonesia Smart City Forum 2016 pada 2-3 September 2016 yang digelar di Trans Luxury Hotel Bandung. Smart City Forum 2016 mempertemukan seluruh kota pintar di Indonesia yang memperhatikan pelayanan publik berbasis IT. "Tujuannya adalah menyamakan kebutuhan persepsi," kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Selasa, 22 Agustus 2016.
Ridwan Kamil menjelaskan, forum tersebut akan mengundang Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional sebagai mitra Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). "Dewan TIK Nasional akan membuat gugus tugas," ujarnya.
Gugus tugas tersebut, Ridwan Kamil melanjutkan, akan mengumpulkan seluruh aplikasi-aplikasi serta program-program IT yang dimiliki oleh kabupaten dan kota pintar di seluruh Indonesia. Pada masa mendatang, gugus tugas tersebut akan memfasilitasi kebutuhan teknologi informatika seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Ridwan Kamil menjelaskan, selama ini masih banyak kota-kota pintar yang tidak peka terhadap kebutuhan IT. Selain itu, kota dan kabupaten lain yang memang membutuhkan IT terkadang masih malu untuk meminta kepada kota pintar yang sudah lebih dulu maju.
"Selanjutnya, siapa yang membutuhkan bisa tinggal mendaftar, melapor, dan meminta. Kalau sekarang kan Bandung berinisiatif rada kagok (canggung) karena levelnya sama. Jadi, seharusnya ada satu komando dan Dewan TIK Nasional itu akan menjadi penghimpun dari berbagi apps smart city ini. Kira-kira begitu jadi lebih terstruktur," ujarnya.
Ridwan Kamil menambahkan bahwa Indonesia Smart City Forum 2016 merupakan inisiatif dari Pemerintah Kota Bandung. Pria lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat, ini berharap Kota Bandung bisa mengadopsi aplikasi serta teknologi yang dimiliki kota pintar lainnya untuk melengkapi kekurangan kebutuhan. "Ini strategi agar kami belajar dari kota-kota lain yang Bandung belum punya," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA