TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan antusiasme masyarakat terhadap program amnesti pajak terhitung tinggi.
“Setiap kali sosialisasi, peserta yang hadir selalu melebihi ekspektasi,” katanya di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.
Selain sosialisasi melalui tatap muka, masyarakat dapat bertanya mengenai amnesti pajak melalui Kring Pajak dan Tax Amnesty Service (TAS). Dia mengatakan masyarakat banyak mengajukan pertanyaan.
“Pertanyaan yang paling banyak diajukan berkaitan dengan harta,” kata Sri. Mereka bertanya mengenai jenis harta yang harus dilaporkan, nilai wajar harta, hingga cara mengungkapkan harta.
Pertanyaan mengenai harta melalui Tax Amnesty Service dilontarkan 7.586 kali. Sedangkan pertanyaan yang diajukan lewat Kring Pajak sebanyak 2.417 kali.
Pertanyaan juga sering diajukan soal tarif amnesti pajak. Pertanyaan itu diajukan 656 kali, sedangkan dari TAS mencapai 2.341. Syarat pengajuan juga banyak ditanyakan, yaitu sebanyak 499 kali melalui TAS dan 270 kali melalui Kring Pajak.
Selain ketiga hal di atas, topik mengenai formulir, WNI di luar negeri, dan kewajiban setelah amnesti banyak ditanyakan.
Program amnesti pajak telah berjalan selama satu bulan. Namun Sri mengaku nilainya masih sedikit. Total SPH yang masuk hingga 22 Agustus 2016 sebanyak 7.874 SPH.
Harta yang direpatriasi sebanyak Rp 1,48 triliun. Sedangkan harta deklarasi dari dalam negeri mencapai Rp 37,6 triliun dan deklarasi luar negeri Rp 5,83 triliun. Adapun uang tebusan mencapai Rp 908 miliar atau baru 0,6 persen dari target Rp165 triliun.
VINDRY FLORENTIN