TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan target indikatif sukuk tabungan seri ST-001 sebesar Rp 2 triliun. Namun, berdasarkan survei, sudah terdapat penawaran sebanyak Rp 3 triliun.
"Berdasarkan survei sementara, ada appetite lebih-kurang Rp 3 triliun. Akan upsize atau tidak? Kami belum terpikir. Tapi tentu dimungkinkan adanya upsize. Kalau dapat Rp 2 triliun pun, kami sudah gembira, karena ini instrumen yang sangat baru," ucap Robert di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 19 Agustus 2016.
Di sisi lain, menurut Robert, pemerintah juga belum memutuskan akan melakukan pre-funding atau tidak. Dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016, memang dimungkinkan adanya pre-funding oleh pemerintah. "Tapi kita lihat nanti Desember."
Robert menambahkan, pemerintah akan mempertimbangkan kondisi pasar di sektor keuangan pada akhir tahun ini. "Apakah kondisi Januari lebih sulit atau tidak, apakah pada Desember likuiditas lebih bagus atau tidak. Tapi pre-funding jadi opsi. Nanti kami putuskan pada Desember," ujarnya.
Baca: Staf Khusus Arcandra Masih Berkantor di Kementerian ESDM
Selain itu, menurut Robert, pemerintah akan mempertimbangkan keadaan kas negara untuk dana pengelolaan pada Januari mendatang. "Kemudian, kalau ada inflow deras pada Desember dan instrumen kurang, ada opsi pre-funding terbitkan surat berharga untuk serap dana tax amnesty."
Hari ini Kementerian Keuangan meluncurkan sukuk tabungan dengan seri ST-001. Imbalan sukuk tabungan ini bersifat tetap, yakni sebesar 6,9 persen per tahun yang dibayar pada tanggal 7 setiap bulannya. Namun sukuk tabungan ini tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Sukuk tabungan ini sangat terjangkau oleh masyarakat. Jumlah minimum pembelian Rp 2 juta. Sedangkan jumlah maksimum pembelian sukuk tabungan ini sebesar Rp 5 miliar.
Simak: Pos Indonesia Layani Pembayaran Pajak Kendaraan
Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Pengelolaan Transaksi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Langgeng Basuki menuturkan pemerintah menetapkan target awal penjualan Rp 2 triliun. Proyeksi itu bisa berubah karena pihaknya masih akan melakukan pertemuan dengan para agen penjual sukuk tabungan ST-001.
Menurut Langgeng, pertemuan itu untuk mengetahui kemampuan dan kapasitas target masing-masing agen. "Setelah ada pertemuan tersebut, hasilnya akan dilaporkan dan diakomodasi ke nilai proyeksi penjualan sukuk tabungan," kata Langgeng di Jakarta, 10 Agustus 2016.
ANGELINA ANJAR SAWITRI