TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berencana memindahkan pabrik pesawat terbang ke kawasan aerocity Kertajati, Majalengka.
Dirut PTDI Budi Santoso mengatakan rencana kepindahan ini merupakan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua kali kesempatan berbeda. Presiden menilai pabrik pesawat terbang tak layak menempati lokasi saat ini yang terbatas.
"Pertemuan kami dengan presiden, ditanyatakan PT DI berapa luasannya? 50 ha. Masa produksi kapal terbang segitu . Ga maju-maju. Akhirnya pak Presiden minta di Kertajati," katanya setelah bertemu Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 Agustus 2016.
Diakuinya kondisi pabrik PT DI di komplek Husein Sastranegara saat ini sudah tidak bisa dikembangkan karena lahan makin terbatas. "PT DI pindah dari Bandung, tapi tetap di Jabar, karena kalau di Bandung sudah terlalu padat," ujarnya.
Menurut dia, rencana kepindahan akan mulai diproses dari sekarang, namun Budi memastikan kemungkinan ini bisa terealisasi dalam 2 atau 3 tahun mendatang.
Dia menilai yang penting saat ini memastikan lahan di aerocity Kertajati aman. "Nanti secara bertahap pindah. Yang di Bandung nanti dikembalikan ke negara," paparnya.
Budi mengatakan kepindahan PT DI ke kawasan baru tersebut adalah program jangka panjang BUMN ini. Secara bertahap nantinya pengerjaan pesawat akan dikerjakan di Bandung, namun untuk produksi akan dilakukan di Majalengka. "Atas perintah Presiden, untuk pesawat militer di Bandung," katanya.
BISNIS.COM