TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong memaparkan beberapa sektor yang investasinya akan digenjot pada 2017. Di antaranya investasi pembangunan smelter dan pengembangan industri dasar serta pariwisata.
"Yang sudah jalan kan smelter. Itu hasil konsistensi pemerintah memberlakukan larangan ekspor mineral mentah. Sektor ini akan kami genjot karena merupakan bagian industrialisasi dan hilirisasi," kata Thomas di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.
Untuk industri dasar, menurut Thomas, BKPM akan meningkatkan investasi produksi baja dan petrokimia. "Baja dapat dipakai di otomotif, elektronik, galangan kapal, dan lain sebagainya. Untuk petrokimia, ya semua plastik. Saat ini kita kan mengimpor sangat besar untuk bahan baku baja dan plastik. Karena itu, harus dibangun industri-industri dasar," katanya.
Sementara itu, untuk sektor pariwisata, Thomas menilai, perlu ada perhatian khusus. "Selama ini investasi di sektor pariwisata masih sepotong-sepotong," tuturnya. "Padahal membuat hotel dan resor kan cepat menciptakan lapangan kerja."
Pada 2017, pemerintah ingin investasi menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,3 persen. Pemerintah mengaku tidak punya banyak alternatif pendorong ekonomi selain investasi akibat lesunya belanja negara, konsumsi rumah tangga dan pemerintah, serta ekspor-impor.
Thomas menambahkan, dana repatriasi dari program tax amnesty dapat juga meningkatkan investasi. Dia berharap, peserta tax amnesty yang telah memiliki usaha di dalam negeri dapat mempercepat ekspansi. "Punya pabrik atau hotel, tadinya ingin ekspansi 5 tahun ke depan, kalau punya duit sekarang, kenapa tidak ekspansi sekarang?" ucapnya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI