TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri ESDM, Yuni Rusdinar, menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Seusai pertemuan ia mengatakan, program yang sudah dicanangkan Arcandra Tahar semasa menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral akan dilanjutkan. Program-program itu diminta untuk segera diprioritaskan dan diakselerasikan.
"Ya. karena program-program itu diprioritaskan Pak Presiden," kata Yuni saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT I, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 18 Agustus 2016.
Yuni melanjutkan bahwa program yang dilanjutkan salah satunya adalah Masela. Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu, dan menyerahkan kepada Menko Maritim Luhut Pandjaitan untuk menjelaskan. "Nanti tanya Pak Luhut, tak ada yang beda."
Ketika ditanyakan apakah ada pembicaraan tentang Arcandra Tahar menjadi staf khusus presiden di bidang energi, Yuni menjawab hal itu tak dibicarakan dengan Luhut. "Enggak ada hubungannya itu," tutur Yuni, yang pernah menjadi Wakil Deputi I Kantor Staf Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menuturkan bisa saja seorang yang memiliki kemampuan seperti Arcandra ditempatkan di posisi yang lain. Termasuk staf khusus presiden bidang energi.
Hal ini diungkapkannya saat ditemui di Istana Kepresidenan pada 17 Agustus 2016. Luhut juga menambahkan bahwa hal-hal seperti itu, bisa terjadi bukan hanya pada Arcandra, melainkan sosok 'Arcandra-Arcandra' lainnya.
Arcandra diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo karena masalah kewarganegaraan. Sebagai penggantinya, Presiden menunjuk Luhut sebagai pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
DIKO OKTARA
CATATAN: Berita ini dikoreksi pada Kamis, 18 Agustus 2016 pukul 22.24 pada penyebutan jabatan Yuni Rusdinar. Semula Yuni disebut Wakil Deputi I Kantor Staf Presiden, seharusnya staf khusus Menteri ESDM, jabatan yang diembannya mulai 1 Agustus 2016.