Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berikut 10 Kota Paling Nyaman untuk Hidup

image-gnews
Stasiun Southern Cross (Melbourne, Australia) memiliki arsitektur bangunan yang sangat mengesankan. Hal paling menarik dari bangunan ini adalah atapnya yang bergelombang. Stasiun ini dianugerahi Lubetkin Prize oleh the Royal Institute of British Architects, yaitu sebuah penghargaan untuk bangunan baru berarsitektur tinggi yang terletak di luar Uni Eropa. openbuildings.com
Stasiun Southern Cross (Melbourne, Australia) memiliki arsitektur bangunan yang sangat mengesankan. Hal paling menarik dari bangunan ini adalah atapnya yang bergelombang. Stasiun ini dianugerahi Lubetkin Prize oleh the Royal Institute of British Architects, yaitu sebuah penghargaan untuk bangunan baru berarsitektur tinggi yang terletak di luar Uni Eropa. openbuildings.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melbourne kembali dinobatkan sebagai kota paling nyaman sedunia oleh survei Economist Intelligence Unit (EIU) dan tahun ini adalah kali keenam penghargaan itu diberikan atas dasar penilaian terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, stabilitas, budaya, lingkungan hidup, dan infrastruktur.

Kota Melbourne adalah ibu kota negara bagian Victoria, Australia dan berhasil mengantungi poin 97,5 dari total 100.

Pada posisi kedua dengan skor 97,4 adalah Wina di Austria. Lalu, Vancouver dan Toronto, yang keduanya berada di Kanada pada urutan 3 dan 4.

Berikut 10 kota paling nyaman di dunia versi EIU:

1. Melbourne (Australia)
2. Wina (Austria)
3. Vancouver (Kanada)
4. Toronto (Kanada)
5. Calgary (Kanada)
6. Adelaide (Australia)
7. Perth (Australia)
8. Auckland (Selandia Baru)
9. Helsinki (Finlandia)
10. Hamburg (Jerman)

Sementara kota paling tidak nyaman untuk hidup dari total 140 kota-kota besar yang disurvei oleh EIU adalah:

1. Damascus (Suriah)
2. Tripoli (Libya)
3. Lagos (Nigeria)
4. Dhaka (Bangladesh)
5. Port Moresby (PNG)
6. Algiers (Aljazair)
7. Karachi (Pakistan)
8. Harare (Zimbabwe)
9. Douala (Kamerun)
10. Kiev (Ukraina)

Pada tahun ini, hasil survei menunjukkan bahwa kondisi di 29 dari 140 kota yang disurvei (20 persen) mengalami penurunan kualitas hidup.

Penyebab terbesar dari kemerosotan kualitas hidup ini adalah aksi teror yang total telah membunuh lebih dari 1.000 orang sepanjang tahun 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Insiden-insiden berdarah yang terjadi di Prancis, Turki, Belgia, dan Amerika Serikat menjadi yang paling menyedot perhatian dunia. Selain itu kecemasan sosial di banyak kota di Amerika Serikat akibat kematian warga kulit hitam di dalam tahanan polisi, keresahan di Eropa Timur serta Asia, dan perang saudara di Ukraina, Suriah, dan Libya turut mempengaruhi kualitas hidup di banyak kota di dunia.

Survei kondisi kota-kota besar dunia ini merupakan bagian dari Survei Biaya Hidup Dunia. Indikator yang digunakan ada lima, yakni:

1. Stabilitas (25 persen): prevalensi kejahatan ringan, rasio angka kriminalitas dengan kekerasan, ancaman teror, ancaman konflik militer, dan keresahan sipil.

2. Layanan kesehatan (20 persen): fasilitas kesehatan swasta, kualitas fasilitas kesehatan swasta, ketersediaan layanan kesehatan publik, keberadaan apotek, dan beberapa indikator kesehatan seperti dikutip dari data Bank Dunia.

3. Budaya dan lingkungan hidup (25 persen): Kelembaban/temperatur, kenyamanan bagi pelancong, angka korupsi, larangan sosial/keagamaan, tingkat sensor terhadap ekspresi, ketersediaan fasilitas olahraga, fasilitas pertunjukan budaya, makanan dan minuman, kualitas jasa dan barang untuk konsumen.

4. Pendidikan (10 persen): ketersediaan sekolah swasta, kualitas sekolah swasta, dan indikator kualitas pendidikan negeri berdasarkan data Bank Dunia.

5. Infrastruktur (20 persen): Kualitas jalan, kualitas transportasi publik, kualitas jaringan internasional, ketersediaan perumahan biaya terjangkau, kualitas pasokan energi, kualitas pasokan air dan telekomunikasi.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

28 Februari 2023

Foto udara sebuah kapal tongkang pengangkut material logistik untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kandas di pelabuhan masyarakat Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 24 Februari 2023. Pelabuhan yang menjadi salah satu jalur pengiriman material dan logistik untuk pembangunan IKN Nusantara tersebut mengalami kendala ketika air sungai surut yang mengakibatkan kapal rawan kandas. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

Keutuhan warga IKN Nusantara bisa dipasok oleh 4 daerah potensial berikut ini


Hanya 2 Persen Warga Depok yang Tahu Ikon Belimbing Dewa

15 Maret 2017

belimbing dewa si buah kontes varietas persilangan
Hanya 2 Persen Warga Depok yang Tahu Ikon Belimbing Dewa

Pemerintah Kota Depok melakukan kajian untuk mengubah ikon kota belimbing, dengan alternatif produk unggulan Depok lainnya.


Kisah Kemunculan Kota Baru Maja Muncul

9 Februari 2017

TEMPO/ Nita Dian
Kisah Kemunculan Kota Baru Maja Muncul

Ada sejarah unik kenapa kawasan bernama Permata Mutiara Maja
itu dibangun.


Tangsel-BPPT Bangun Konsep Smart City Simral

24 September 2016

Lalu lintas yang semrawut di Ciputat di Kota Tangerang Selatan, Banten. TEMPO/Arie Basuki
Tangsel-BPPT Bangun Konsep Smart City Simral

Pemkot Tangerang Selatan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membangun smart city yang menghasilkan aplikasi Simral.


Pengusaha Prancis Minat Investasi Smart City Makassar

21 September 2016

Seorang Muslimah membaca Al Quran di Anjungan Pantai Losari, Makassar, (29/5). Kegiatan membaca Al Quran, `One Day One Juz` didepan umum dengan tema `Ngaji On The Street` mengajak warga untuk terus mengaji dan beribadah. TEMPO/Fahmi Ali
Pengusaha Prancis Minat Investasi Smart City Makassar

Semakin banyaknya pengusaha asal Prancis yang mengincar beberapa proyek di Makassar semakin mempermudah Makassar merealisasikan program-programnya.


Yogyakarta-IBM Kembangkan Kota Pintar Berbasis Budaya

16 September 2016

ANTARA/Noveradika
Yogyakarta-IBM Kembangkan Kota Pintar Berbasis Budaya

Dengan berpedoman pada budaya maka pengembangan kota pintar tidak akan meninggalkan karakter dari Kota Yogyakarta itu sendiri.


Maja Ditargetkan Mampu Tampung 1,5 Juta Orang  

10 September 2016

Stasiun Maja, Banten. (kereta-api.co.id)
Maja Ditargetkan Mampu Tampung 1,5 Juta Orang  

Lewat proyek pengembangan lanjutan senilai Rp 2 triliun, Maja diproyeksikan menjadi kota mandiri baru pengurai kepadatan di ibu kota, Jakarta.


Pemerintah Dorong Kota Baru Maja dengan Ultimate Program

24 Agustus 2016

Stasiun Maja, Banten. (kereta-api.co.id)
Pemerintah Dorong Kota Baru Maja dengan Ultimate Program

Kementerian PUPR mendorong para stakeholder yang terlibat dalam pengembangan Kota Baru Publik Maja, Banten.


10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia  

8 Agustus 2016

Kota New York terlihat bersinar dan juga pada gedung World Trade Center yang bersinar untuk mengenang tragedi 11 tahun hancurnya gedung WTC pada 11 Septebr 2001 di New York, 10-9, 2012. (AP Photo/Mark Lennihan)
10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia  

New York mengalahkan London menjadi kota termahal di dunia, setelah pemungutan suara Brexit, yang membuat nilai pound sterling jatuh terhadap dolar AS.


Surabaya Membahas Standarisasi Kota Makmur ala PBB

26 Juli 2016

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan cinderamata kepada Direktur Eksekutif UN Habitat Joan Clos. Suvenir lukisan potret wajah ini dibuat oleh Neneng, anak jalanan yang menderita down syndrom, yang kini ditampung Dinas Sosial. TEMPO/Nieke Indrietta
Surabaya Membahas Standarisasi Kota Makmur ala PBB

Ada enam indikator kota yang terbilang makmur.