TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah RI terus berupaya menurunkan angka pengangguran yang tercatat sebesar 5,5 persen pada Februari 2016.
"Pemerintah terus optimistis menurunkan angka pengangguran dengan melakukan berbagai strategi dan program kerja. Apalagi didorong dengan pertumbuhan ekonomi yang naik sehingga mampu memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja," katanya di Jakarta, Rabu, 17 Agustus 2016.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2016 tingkat pengangguran terbuka turun hingga mencapai angka 7,02 juta orang atau 5,5 persen jika dibandingkan dengan data BPS pada Februari 2015 yang mencapai 7,45 juta orang atau sekitar 5,81 persen.
Penurunan angka pengangguran juga disinggung Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR pada Selasa, 16 Agustus 2016.
Hanif mengatakan upaya pengurangan pengangguran terus menjadi tantangan, dan pemerintah terus meningkatkan iklim dunia usaha yang kondusif, sehingga iklim investasi, baik dari dalam maupun dari luar negeri, naik. Kemudian, penyerapan tenaga kerja menjadi lebih tinggi.
"Kita mendorong agar investasi itu lebih berorientasi pada investasi padat karya, sehingga penyerapan lapangan kerja menjadi lebih baik. Untuk kepentingan itu, insentif-insentif padat karya menjadi sangat penting. Ini termasuk juga yang didorong oleh Kementerian Ketenagakerjaan," kata Hanif.
Kem juga terus mengoptimalkan program-program penanggulangan pengangguran dan perluasan kesempatan kerja, seperti kegiatan Padat Karya, Tenaga Kerja Mandiri (TKM), Terapan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), pameran peluang kerja (job fair) dan bursa kerja online, serta pelayanan dalam rangka penempatan dan perlindungan tenaga kerja luar negeri.
ANTARA