TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan audit internal operasi Terminal 3 hasil perluasan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, akan rampung besok, Jumat, 12 Agustus 2016. APII akan mengaudit seluruh aspek termasuk pasokan catu daya dan sejumlah kekurangan yang dikeluhkan para penumpang dan Kementerian Perhubungan.
"Agar kami yakin bahwa fasilitas kami andal," kata pelaksana tugas Direktur Utama APII, Djoko Murjatmodjo, di kantornya, Tangerang, Kamis, 11 Agustus 2016.
Kementerian Perhubungan telah meminta APII untuk segera mengaudit Terminal 3. Audit diminta setelah daya listrik Terminal 3 sempat padam pada Selasa lalu atau pada hari pertama terminal beroperasi. Gangguan itu menyebabkan 38 penerbangan Garuda Indonesia delay pada Selasa lalu.
Djoko mengklaim, catu daya untuk Terminal 3 tidak bermasalah. Insiden Selasa lalu cuma terjadi di sekitar business lounge Garuda Indonesia dan Gate 11-12. Menurut Djoko, semua fasilitas prioritas yang tak boleh mati kendati catu daya utama dari PT PLN (Persero) putus sudah tersambung UPS. "Kami juga punya generator dengan kapasitas daya 28 megawatt," kata Djoko.
Juru bicara Menteri Perhubungan, Dewa Made Sastrawan, menegaskan bahwa Terminal 3 hasil perluasan sudah layak beroperasi sejak Kementerian mengeluarkan izinnya pada 2 Agustus 2016 untuk dioperasikan mulai 9 Agustus 2016. Menurut Made, dari hasil verifikasi Kementerian, semua no go item telah terpenuhi.
"Kalau Kemenhub sudah keluarkan izin, berarti sudah tidak ada masalah," ujar Dewa di kantor APII.
Syarat-syarat utama yang telah terpenuhi itu menjadi dasar Kementerian memberikan izin operasi Terminal 3. Namun Dewa mengakui sejumlah fasilitas penunjang seperti kawasan komersial belum optimal.
"Kejadian mati listrik pada Selasa lalu juga sifatnya isolated, hanya di lounge Garuda," ujar Dewa.
KHAIRUL ANAM