TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan ada beberapa katalis positif yang mendorong laju indeks harga saham gabungan menembus angka 5.400 atau naik sekitar 20,20 persen dari 4.525,92 pada awal tahun.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 9 Agustus 2016, IHSG menyentuh level 5.440,29. Bahkan kenaikan IHSG di Indonesia menjadi peringkat kedua dalam perdagangan bursa saham di Asia-Pasifik. Peringkat pertama diraih Thailand dengan kenaikan 22,69 persen dari 1.263,41 awal Januari menjadi 1.550,03 pada perdagangan kemarin.
Baca Juga:
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan merangkaknya IHSG di zona positif sangat erat kaitannya dengan pengampunan pajak yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat. Kebijakan strategis yang disertai kerja keras pemerintah hingga Presiden Joko Widodo ikut turun tangan mensosialisasi pengampunan pajak kepada pelaku bisnis membuat IHSG kembali mencetak rekor baru dalam hal kenaikan Indeks, nilai transaksi, dan kapitalisasi pasar.
Baca Juga: Bursa Efek Resmikan Layanan Satu Atap Tax Amnesty
"Salah satu puncaknya adalah, ketika pemerintah pada 27 Juli 2016 memutuskan membawa kembali srikandi ekonomi kita, Ibu Sri Mulyani, ke Tanah Air, IHSG langsung naik," ujar Nurhaida di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 10 Agustus 2016.
Nurhaida menambahkan, saat Presiden melantik sejumlah menteri, salah satunya Sri Mulyani yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan, IHSG langsung naik ke level 5247,36. Adapun saat itu nilai kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 5.676 triliun, dan nilai transaksi saham hari itu hampir mencapai Rp 6 triliun.
Simak: Listrik Terminal 3 Padam, 38 Jadwal Penerbangan Garuda Delay
"Sentimen positif terus berlanjut hingga penutupan perdagangan kemarin, Selasa, 9 Agustus 2016, di mana IHSG telah bertengger di angka 5.440,29," ujar Nurhaida.
Nurhaida menuturkan adanya perbaikan pada tiga indikator tersebut mendorong peningkatan nilai aktiva bersih reksa dana yang telah mencapai hampir Rp 323 triliun pada 8 Agustus lalu.
DESTRIANITA