Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BLH Yogyakarta: Bank Sampah Bukan Cari Keuntungan  

image-gnews
Petugas sedang menimbang sampah kardus, Bogor, 24 Februari 2015. Pembangunan bank sampah ini bertujuan, mengolah sampah secara 3R atau reduce, reuse dan recycle. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Petugas sedang menimbang sampah kardus, Bogor, 24 Februari 2015. Pembangunan bank sampah ini bertujuan, mengolah sampah secara 3R atau reduce, reuse dan recycle. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Iklan

TEMPO.COJakarta - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta mengingatkan kembali bahwa tujuan utama pembentukan bank sampah di wilayah bukan mencari keuntungan, tapi membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.

"Jika tujuan utama pembentukan bank sampah adalah mencari keuntungan, ketika tujuan tersebut tidak tercapai, bank sampah cenderung tidak berkembang. Ini yang perlu kami ingatkan kembali," kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas BLH Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko di sela penilaian Bank Sampah Wirolaras di Yogyakarta, Selasa, 9 Agustus 2016.

Hingga saat ini, jumlah bank sampah di wilayah telah mencapai 405 unit berbasis rukun warga (RW), tapi tidak semuanya berkembang karena ada beberapa yang mati suri.

Meski demikian, BLH Kota Yogyakarta tetap mendorong wilayah untuk memiliki bank sampah sehingga semua rukun warga di Kota Yogyakarta memiliki bank sampah. Kota Yogyakarta memiliki 616 rukun warga.

Keberadaan bank sampah, kata Very, juga membantu warga di wilayah tersebut untuk memiliki komitmen tinggi memilah sampah sejak dari rumah tangga. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual dikumpulkan kemudian "ditabung" di bank sampah.

Bank sampah kemudian menjual sampah tersebut atau menyulap sampah anorganik menjadi berbagai kerajinan yang bernilai ekonomi dan layak jual.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami sudah bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Yogyakarta untuk membantu pemasaran hasil kerajinan dari sejumlah bank sampah. Bisa diikutkan dalam berbagai pameran yang digelar," katanya.

Sedangkan untuk sampah organik diolah menjadi kompos. "Kompos yang dihasilkan juga membutuhkan pemasaran," katanya.

Selain melalui bank sampah, BLH Kota Yogyakarta berupaya memberikan pendidikan mengenai sampah dan pemilihan sampah kepada anak usia dini agar pemilahan sampah sejak dari sumbernya menjadi budaya warga di masa yang akan datang.

"Akan lebih mudah memberikan pemahaman mengenai sampah ke anak-anak. Harapannya, perilaku ramah lingkungan sudah terbangun sejak dini," ujar Very.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

2 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

5 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

42 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

46 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

50 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.