TEMPO.CO, Bandung - Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie mengimbau masyarakat untuk lebih mencintai produk-produk asli buatan dalam negeri. Salah satu produk kebudayaan yang saat ini tengah disukainya adalah baju kemeja tenun lurik khas Jawa.
Habibie mengenakan baju lurik itu saat peresmian gedung baru Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny R.A. Habibie di Jalan Tubagus Ismail, Kota Bandung, Senin, 8 Agustus 2016. Habibie memamerkan kemeja lurik tersebut kepada para undangan yang hadir.
"Pakaian saya keren kan. Ini namanya lurik. Kita harus beriorientasi pada produk dalam negeri, produksi dalam negeri tidak boleh dimatikan," ujar Habibie.
Habibie menuturkan belakangan kemeja bercorak lurik seperti yang ia kenakan langka dan sulit didapatkan. Penyebabnya, kata Habibie, lantaran sedikit demi sedikit produksi rumahan tenun lurik mulai tutup. Menurut dia, kaum muda sudah mulai meninggalkan tenun lurik karena dianggap kuno.
"Saya ke Jogja, saya tanya, saya mau beli lurik. Ternyata tidak ada karena lurik semua bangkrut, perusahaan kecil, penenun orang-orang tua. Maka saya pesan kepada wali kota di sana minta carikan," ujarnya.
Habibie berjanji akan mempopulerkan kembali lurik dengan cara memakai kemeja tersebut ke acara-acara resmi. "Saya jadi dressman untuk lurik. Apa salahnya pakai lurik," katanya.
Habibie berharap tenun lurik bisa menyaingi batik yang kini sudah menjadi budaya nasional. "Sudah cukup selalu pakai batik. Pakai lurik dong, supaya menghidupkan kembali budaya yang sudah ada di tangan bangsa kita di Jawa Tengah," ucapnya.
PUTRA PRIMA PERDANA