TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita optimistis harga daging sapi akan turun sesuai dengan target yang diharapkan masyarakat, yakni di bawah Rp 100 ribu per kilogram. Namun, menurut Enggar, penurunan harga daging sapi tersebut harus terjadi secara bertahap.
"Kalau itu langsung turun (harganya), ada kecenderungan langsung naik (permintaannya). Jadi, pasti ada penahapan. Saya juga akan minta jaminan berapa lama mereka akan turun. Tapi tentu tidak bisa dalam 2-3 bulan," kata Enggar di Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang, Ahad, 7 Agustus 2016.
Agar target penurunan harga itu dapat dilakukan, Enggar berjanji akan memperhatikan suplai daging sapi bagi masyarakat. Baik suplai daging sapi impor maupun lokal harus seimbang. "Kami menyadari masih ada defisit. Ketersediaan dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan pasar," ucapnya.
Enggar menilai, apabila masyarakat mengetahui bahwa suplai daging sapi tercukupi dan tidak ada kelangkaan, akan terdapat koreksi harga daging sapi di pasar. "Itu akan kami jamin," ujar Enggar yang pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar tersebut.
Enggar menegaskan, walaupun diperlukan impor daging sapi untuk memenuhi kebutuhan permintaan dalam negeri, peternak daging sapi lokal tetap akan diprioritaskan. "Kita harus ada roadmap agar bisa mandiri pangan. Daging, beras, semua produksinya harus mandiri. Tapi saya tidak anti-asing. Kalau mereka mau, silakan investasi di sini."
ANGELINA ANJAR SAWITRI