TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan area komersial Terminal 3 Ultimate dapat memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi perusahaan pelat merah tersebut. Terminal itu diharapkan bisa menyumbang 50 persen pendapatan aero perusahaan.
Direktur Komersial dan Bisnis Development PT Angkasa Pura II, Faik Fahmi, menyatakan pendapatan aero Bandara Soekarno-Hatta mencapai Rp 1,5 triliun. “Target pendapatan aero Angkasa Pura II setelah beroperasinya Terminal 3 mencapai Rp 3 triliun,” katanya kepada Tempo, Rabu, 3 Agustus 2016.
Seiring dengan rencana pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, pada 9 Agustus mendatang, PT Angkasa Pura II telah menyiapkan konsep penataan area komersial di terminal baru itu. Area komersial akan diisi dengan gerai makanan, minuman, dan retail berkelas dunia. "Konsep nyaman, memanjakan penumpang, dan akan menjadi surga makan dan belanja," ucap Faik.
Untuk memenuhi standar dan kelas internasional itu, menurut Faik, Angkasa Pura II menggandeng pengelola bandara Korea Selatan, Incheon, sebagai konsultan dalam penataan area komersial Terminal 3 Ultimate. "Kami kontrak pihak Incheon selama dua tahun.”
Selama dua tahun bekerja sama dengan Incheon, Faik berharap, ada transfer knowledge yang diserap tim dari Angkasa Pura II sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan revitalisasi Terminal I dan 2. Penempatan gerai dilakukan sesuai dengan kebiasaan dan selera pengguna jasa bandara. "Untuk mengetahui selera dan kebiasaan masyarakat ini, kami berbulan bulan melakukan survei," katanya.
Vice President of Non-Aeronautical Business PT Angkasa Pura II, Deni Krisnowibowo, menjelaskan area komersial Terminal 3 Ultimate seluas 71,225 meter persegi akan dibagi per zona untuk food and beverages, retail, service, duty free, lounge, exhibition, dan office atau airlibe. "Sebanyak 172 tenant makanan, minuman, retail, dan toko lainnya yang dikelola 13 pengelola," tuturnya.
JONIANSYAH HARDJONO