TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jawa Timur, sudah memasuki tahap tender. "Tahap penyelesaian perencanaan sudah semua, kini sudah mulai tender," katanya setelah menjadi pembicara kunci seminar internasional di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Selasa, 2 Agustus 2016.
Basuki memastikan masalah pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tidak ada kendala berarti karena separuh lahan yang akan digunakan adalah milik pemerintah. Menurut dia, dari total lahan, sekitar 50 kilometer adalah milik PTPN atau Perhutani. "Itu pasti bisa digunakan terlebih dulu, sisanya akan menyusul kemudian," ujarnya.
Baca juga:
Menteri Basuki Akui Infrastruktur di Indonesia Masih Buruk
Main Drum, Menteri Basuki Bikin Delegasi Asing Bergoyang
Basuki mengatakan proyek jalan tol yang dibangun untuk mengatasi kemacetan jalur Pantai Utara bagian timur tersebut ditargetkan rampung pada 2019. Sebab, Agustus 2016 baru memasuki prakualifikasi untuk persiapan lelang. Ia tidak bisa menyebutkan besaran anggaran karena masih dalam perencanaan desain.
Jalan tol sepanjang 156 kilometer ini melewati tiga kabupaten, yakni Probolinggo sepanjang 26 kilometer, Situbondo 103 kilometer, dan Banyuwangi 27 kilometer. Pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga kabupaten tersebut seluas 1.325 hektare. Dengan rincian, 434 hektare lahan permukiman, sawah 197 hektare, dan perkebunan 694 hektare.
Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, estimasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini menjadi kelanjutan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo melalui jalur Pantai Utara atau Pantura.
NUR HADI