TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan yang baru dilantik, Enggartiasto Lukita, akan memfokuskan ketersediaan serta stabilisasi harga kebutuhan pokok. Langkah ini diambil untuk menekan inflasi pangan dan peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Kita akan beri perhatian pada kenaikan inflasi pangan,” kata Enggartiasto pada pertemuan Indonesia-Australia Business Partnership Group di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2016.
Enggartiasto akan melakukan pengecekan jumlah total kebutuhan dan distribusi pangan. Ia optimistis kebutuhan pangan domestik dapat dipenuhi dari dalam negeri. Meskipun demikian, ia tak menutup kemungkinan pemenuhan kebutuhan pangan akan berasal dari impor.
Dalam menjalankan langkah ini, Kementerian Perdagangan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Perum Bulog. “Kita semua, menteri, punya persepsi yang sama mengenai perintah presiden,” ucap Enggartiasto.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data kenaikan inflasi pada Juli 2016 sebesar 0,69 persen. Salah satu pemicu kenaikan adalah kenaikan harga pangan sebesar 1,12 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan tingginya inflasi bulan lalu sangat dipengaruhi harga pangan di momen Lebaran. "Sebabnya harga pangan, karena memang Lebaran," ujar Darmin, Senin, 1 Agustus 2016.
ATIKA NUSYA PUTERI | R.R. ARIYANI