TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang baru dilantik, Arcandra Tahar, menyatakan fokus kerja dia sebagai pembantu presiden adalah mengejar target swasembada energi.
"Itu hal pertama yang Presiden Joko Widodo bicarakan dengan saya sebelum akhirnya saya ditunjuk jadi menteri," kata Arcandra saat memperkenalkan diri kepada wartawan di kantornya, Jumat, 29 Juli 2016.
Arcandra adalah pengganti Menteri ESDM sebelumnya, Sudirman Said, dalam reshuffle jilid kedua pada Kabinet Kerja pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla. Sebelumnya, pria asal Sumatera Barat itu menjabat presiden di Petroneering Consulting Houston di Texas, Amerika Serikat. Sejak 1996, Arcandra tinggal di Amerika.
Menurut Arcandra, sebagai prioritasnya, dia akan mendorong penggunaan teknologi baru dalam eksploitasi migas di Tanah Air. Saat ini, kata dia, memang sudah tak ditemukan lagi cadangan migas besar di mana pun. "Tapi sebetulnya di sumur-sumur existing yang kita punya itu masih ada cadangan sekitar 50-60 persen."
Maka, ujar dia, yang harus dilakukan saat ini adalah mencari cara agar sisa migas yang ada bisa dikorek secara maksimal. "Teknologinya sudah ada, yakni dengan enhance oil recovery, kitanya saja yang masih terpaku pada teknologi lama." Menurut Arcandra, kendati teknologi baru berisiko, sudah saatnya Indonesia mencoba.
Hal lain yang akan dibenahi Arcandra adalah proses bisnis energi di Tanah Air. Pada awal masa kerjanya, dia akan mengidentifikasi masalah yang ada agar proses bisnis pada sektor ini bisa transparan dan akuntabel. "Pekan depan, saya akan mengundang semua stakeholder, termasuk investor dan regulator, untuk mengetahui hambatan-hambatan apa yang masih ada."
Arcandra menyatakan dia tak akan segan berdiskusi dengan Presiden jika wewenangnya sebagai menteri tak cukup kuat untuk menghilangkan berbagai hambatan pada bisnis migas. "Tugas saya adalah mencari jalan keluar."
Meski berlatar belakang migas, Arcandra mengaku akan bekerja keras untuk memahami sektor energi yang sangat luas dan rumit. "Mungkin spektrum pengetahuan saya baru terbatas pada bidang tertentu, tapi saya siap belajar dan bekerja sama dengan semua pihak terkait."
PRAGA UTAMA