TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Kamar Dagang dan Industri North Bathinah Oman, Khalid Abdullah Al-Hosni mengatakan pelaku usaha Oman akan segera berinvestasi di Indonesia. Ia menilai perkembangan ekonomi Indonesia yang pesat selama tiga tahun terkahir menjadi salah satu alasan mengapa mereka mau berinvestasi di Indonesia.
“Kami melihat arahnya ke sana, untuk Oman berinvestasi di Indonesia,” kata Khalid ketika ditemui dalam kegiatan business matching di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis 28 Juli 2016.
Menurut Khalid, Oman melihat sudah saatnya berfokus kepada Indonesia untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia. Hubungan itu sudah ada namun perlu diperkuat dan ditingkatkan lagi.
Khalid menyebut salah satu indikasi terbukanya peluang pengusaha Oman untuk berinvestasi di Indonesia adalah dengan adanya penerbangan langsung Jakarta-Muscat yang dilayani maskapai Oman Airways. “Ini kami harapkan menjadi langkah awal menuju orientasi Oman untuk berinvestasi di Indonesia."
Ketika ditanya mengenai bentuk investasi yang akan dilakukan, Khalid enggan menjawab. “Kami belum ada ide berapa nilainya,” katanya. Meski begitu, Khalid menyebut pengusaha Oman akan fokus ke sektor industri, khususnya industri kecil atau usaha kecil dan menengah.
Hari ini, dua puluh pelaku usaha kecil dan menegah dari Kamar Dagang dan Industri North Bathinah Oman mengunjungi Kantor Kementerian Perdagangan dalam kegiatan business matching. Kegiatan ini merupakan bagian dari misi perdagangan Oman ke Indonesia.
Berdasakan data Badan Pusat Statistik, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia selama 2011-205 masih memperlihatkan pertumbuhan yang negatif sebesar 11,88 persen per tahun. Ekspor nonmigas Indonesia pada periode yang sama memperlihatkan tren positif sebesar 2,85 persen per tahun. Sementara nilai impor nonmigas Indonesia dari Oman adalah negatif 22,5 persen per tahun.
Produk ekspor utama Indonesia ke Oman pada periode 2011 hingga Maret 2016 antara lain minyak kelapa sawit, plywood, kendaraan bermotor, kertas dan produk kertas, minuman nonalkohol seperti susu dan bir nonalkohol, ban, alat tulis, ikan beku, elektronik, serta tekstil dan produk tekstil.
ARDITO RAMADHAN