TEMPO.CO, Jakarta - Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, membantah berita bahwa perusahaan transportasi berbasis digital itu telah membuka usaha di Makassar, Sulawesi Selatan.
“Belakangan ini terdapat pemberitaan bahwa Grab telah memulai kegiatan operasionalnya di Makassar dan akan menyelenggarakan perekrutan pengemudi. Itu tidak benar," kata Ridzki dalam rilisnya kepada media, Rabu, 27 Juli 2016.
Pada 23 Juli 2016 telah diselenggarakan sebuah acara yang mengatasnamakan Grab Indonesia di Monumen Mandala, Makassar. Acara itu kontan mendapat penolakan dari Asosiasi Perusahaan Taksi di kota itu.
"Dengan tegas kami menyatakan bahwa pengumuman tersebut tidaklah benar. Individu-individu yang mengaku mewakili Grab tidak pernah diberikan kewenangan atau ditunjuk untuk mewakili Grab Indonesia atau entitas atau layanannya, termasuk GrabCar, GrabTaxi, GrabBike, GrabExpress, and GrabFood," ujarnya.
Ridzki menegaskan, Grab Indonesia tidak memiliki hubungan apa pun dengan pihak berinisial “T” yang mengaku sebagai “Head Vertical GrabBike PT Grab Holding” dan “A”, yang mengaku sebagai “Senior Human Resource Development (HRD) PT Grab Holding”.
"Kami telah melayangkan somasi kepada masing-masing individu untuk menghentikan kegiatan ilegal tersebut dan akan mengambil tindakan hukum lebih lanjut terhadap individu terkait," katanya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak tertipu dengan pemberitaan ataupun isu yang tidak benar. Ketersediaan layanan Grab, pengumuman resmi, ataupun pertanyaan mengenai layanan kami, dapat dicek dan dipelajari di situs resmi kami, di www.grab.com, dan kami dapat dihubungi di alamat dan informasi kontak yang tertera di situs resmi kami,” kata Ridzki lagi.
RILIS | WD