TEMPO.CO, Jakarta - World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 2-4 Agustus 2016. WIEF kali ini mengusung tema “Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan”.
Staf Ahli Kementerian Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Indonesia Anton Hadiyanto mengatakan tema tersebut akan dibahas dalam sesi diskusi panel, business talk, hingga sesi presentasi bisnis. "Nantinya akan ada sub-tema yang disisipkan," kata Anton di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016.
Menurut Anton sub-tema yang akan dibahas ialah pembiayaan infrastruktur. "Bagaimana instrumen keuangan syariah bisa dimanfaatkan secara efektif untuk mendukung proyek infrastruktur," kata dia.
Tak hanya proyek infrastruktur, bahasan menyinggung pula pemanfaatan instrumen keuangan syariah untuk kebutuhan pengembangan usaha kecil dan menengah.
Forum juga akan membahas industri halal yang dapat dijadikan sarana meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antarnegara Islam dan negara dengan populasi muslim yang signifikan. "Nanti kami juga akan memamerkan produk halal dari berbagai perusahaan menengah-kecil dari berbagai negara," kata Anton.
Selain makanan, industri garmen dan busana muslim turut disorot. Anton berujar Indonesia memanfaatkan bahasan tersebut untuk mengembangkan pasar. WIEF ke-12 akan menampilkan pagelaran busana muslim sekaligus fashion installation.
Bahasan lainnya berkaitan dengan teknologi inovatif, partisipasi wanita dalam bisnis, persaingan produk dan jasa, hingga perkembangan keuangan syariah di Indonesia.
Selain diskusi, WEIF menyiapkan beberapa program seperti Masterclass yang membahas pertumbuhan perusahaan yang bekerja dengan startups. Anton mengatakan WEIF juga memiliki program IdeaPad.
Program tersebut mempertemukan pemilik ide kreatif, investor produk ekuitas, perusahaan, serta konsumen. "Untuk meningkatkan sumber pendanaan bagi industri bisnis berbasis teknologi di kawasan ASEAN," kata dia.
WIEF merupakan forum tempat pemimpin dunia, pemimpin industri, akademikus, ahli regional, profesional, dan manajer perusahaan untuk berkumpul. Forum akan membahas peluang kerja sama bisnis di dunia muslim.
VINDRY FLORENTIN