TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur perusahaan penjamin emisi efek PT Phintraco Securities, Jeffrey Hendrik, tak ciut nyali, meski perusahaannya tidak masuk dalam daftar 19 perusahaan sekuritas yang ditunjuk menjadi pintu masuk (gateway) pengelola dana repatriasi. Ia optimistis akan tetap mendapat keuntungan dari transaksi saham di pasar modal.
“Kalau ada dana besar masuk ke 19 perusahaan, efek multiplier, dan kemudian ditransaksikan, otomatis pasar akan bergairah. Dengan pasar bergairah, yang di luar 19 itu akan ikut menikmati,” kata Jeffrey di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 22 Juli 2016.
Sebelumnya pemerintah telah menunjuk 19 perusahaan sekuritas/penjamin emisi efek sebagai pintu masuk dana repatriasi pada program pengampunan pajak. Mereka nantinya akan menempatkan dana repatriasi ke produk atau instrumen yang dipilih oleh investor. Meski banyak sekuritas dilibatkan, Jeffrey justru memandang level persaingan mereka dalam menarik investor untuk menempatkan dana di perusahaan akan sama. Malah, tidak akan seketat sebelum program tax amnesty berlaku.
“Kalau kuenya banyak (uang repatriasi), pemainnya 19, kan tentu persaingan tidak seketat kue sekarang yang diperebutkan lebih dari 100 perusahaan efek. Harusnya sih tingkat persaingannya enggak setinggi perantara perdagangan efek,” kata Jeffrey.
Jeffrey menuturkan saat ini perusahaannya memiliki rata-rata transaksi harian 0,1-0,2 persen atau Rp 7 miliar hingga 12 miliar, dari rata-rata transaksi harian di Bursa Efek. Ia mengklaim pada semester I nilai transaksi mereka meningkat hingga 40 persen dibanding tahun lalu. “Tahun lalu average kami di Rp 4-5 miliar,” kata dia.
Seiring berjalannya program tax amnesty, Phintraco Securities menargetkan hingga akhir tahun transaksi harian mereka bisa mencapai 0,3 persen. “Jadi kalau di pasar ada Rp 6 triliun, ya kami menargetkan mendapat 0,2 - 0,3 persen,” tuturnya.
Untuk mencapai target itu, Phintraco akan menggenjot dari sisi penambahan jumlah nasabah. Saat ini sudah ada sekitar 12 ribu pemilik modal yang berinvestasi melalui Phintraco Securities. Hingga akhir tahun, Jeffrey menargetkan penambahan sebanyak 10 ribu investor. “Saat ini kami punya 40 galeri investasi di perguruan tinggi di seluruh indonesia. Kalau kami aktif melakukan edukasi dan sosialisasi di situ, angka 10 ribu seharusnya bisa tercapai. Tentunya didukung kondisi pasar yang kondusif,” kata dia.
DESTRIANITA