TEMPO.CO, Jakarta - Emas berjangka di divisi bursa komoditas (COMEX) New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Kamis atau Jumat, 15 Juli 2016, pagi, karena penguatan di pasar ekuitas Amerika Serikat dan data ekonomi Amerika Serikat memberikan tekanan terhadap emas.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus anjlok US$11,40 atau sekitar 0,85 persen menjadi US$1.332,20 per ons.
Emas diletakkan di bawah tekanan karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis, 14 Juli 2016. Laporan itu menunjukkan klaim pengangguran selama sepekan yang berakhir 9 Juli 2016 bertahan stabil di 254 ribu. Para analis mencatat kondisi ini lebih baik dari ekspektasi karena pedagang memperkirakan peningkatan jumlah pengangguran akibat PHK karyawan perusaan sektor otomotif.
Laporan terpisah yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat pada Kamis, memperlihatkan Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir meningkat 0,5 persen pada Juni, disesuaikan secara musiman, mengalahkan perkiraan pasar. Para analis mencatat ini sebagai tanda positif bagi perekonomian Amerika Serikat.
Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika indeks pasar saham Dow Jones Industrial Average Amerika Serikat naik 112 poin atau 0,61 persen pada pukul 17.30 GMT. Analis mencatat ketika ekuitas membukukan kerugian, umumnya harga logam mulia naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan, harga logam mulia turun.
Sementara itu, bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utamanya atau Bank Rate, tidak berubah pada 0,5 persen, meskipun beredar spekulasi akan memangkas suku bunga. Bank sentral mempertahankan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) di 375 miliar pound (atau US$500 miliar).
Perak untuk pengiriman September turun 9,10 sen, atau 0,45 persen, ditutup pada US$20,322 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$4,40, atau 0,40 persen, menjadi US$1.104,60 per ons, demikian AFP melaporkan.
ANTARA