TEMPO.CO, Jakarta - Sriwijaya Air menyerap lebih dari 100 persen penumpang dari layanan penerbangan tambahan (extra flight) selama Lebaran 2016 dibanding tahun lalu. Jumlahnya meningkat dari 80 ribu kursi extra flight menjadi 191 kursi.
Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono, mengatakan maskapainya menyediakan 191 kursi untuk 18 rute. "Ini catatan terbanyak dibanding extra flight maskapai lain," katanya di The Media Hotel & Tower, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016.
Jangka waktu extra flight berlangsung H-10 hingga H+10. Menurut Agus, rencana awal extra flight dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Namun rilis dari Kementerian Perhubungan baru terbit 1 bulan sebelum Lebaran.
Agus menambahkan, ide membuka extra flight dengan jumlah banyak berasal dari intuisi. "Kami yakin, Lebaran tahun ini (minat terhadap) transportasi udara bagus." katanya. Ia optimistis pemerintah dan operator mempersiapkannya dengan baik.
Menurut Agus, Sriwijaya Air selama ini menerapkan flexible response system. "Kalau permintaan banyak, kami bisa minta izin extra flight," ucapnya. Penerbangan tambahan selama ini, kata Agus, memanfaatkan pesawat cadangan.
Penerbangan tambahan Sriwijaya Air menggunakan pesawat baru jenis Boeing 737 800NG dan Boeing 737 900ER. Untuk beberapa rute dengan kapasitas bandara yang kecil, Sriwijaya Air menggunakan pesawat jenis Boeing 737 500.
Pesawat tersebut terbang ke 18 rute pulang-pergi (PP). Rute tersebut adalah Jakarta-Solo, Makassar-Sorong, Makassar-Banjarmasin, Jakarta-Semarang, Jakarta-Padang, Jakarta-Kualanamu, Surabaya-Balikpapan, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Denpasar, Jakarta-Yogyakarta, Jakarta-Tanjung Karang, Jakarta-Pontianak, Jakarta-Malang, Jakarta-Silangit, Jakarta-Pangkalpinang, Makassar-Manokwari, Makassar-Balikpapan, dan Surabaya-Makassar.
VINDRY FLORENTIN