TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri MedcoEnergi, Arifin Panigoro, menyatakan akan melakukan pergantian manajemen PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) pasca resmi mengakuisisi saham PT Amman Mineral International (AMI). AMI merupakan perusahaan yang mengendalikan sebagian besar saham NNT, yakni sebesar 82,2 persen.
"Mungkin ada (pergantian manajemen). Saya tidak tahu persis. Yang jelas kan orang Amerika. Kalau orang Amerikanya hengkang, kami harus ganti dong," ujar Arifin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Juli 2016.
Arifin mengatakan, perusahaannya tidak akan terburu-buru dalam menentukan langkah selanjutnya untuk mengembangkan NNT. Menurut dia, bisnis ini merupakan hal yang baru bagi Medco. "Kami masuk ke operasinya saja dulu. Ini orangnya 4 ribu, operation-nya kompleks, nanti lah 3 bulan lagi," katanya.
Baca Juga: Agus & Arifin Kuasai Newmont, Nilai Transaksi USD 2,6 Miliar
Sementara itu, terkait dengan kelanjutan izin ekspor konsentrat tembaga NNT yang belum disetujui oleh pemerintah, Arifin mengatakan Medco tengah mengurusnya. "Sudah tanggung jawab kami itu. Memang Newmont masalah itu."
Pada 30 Juni lalu, MedcoEnergi mengumumkan akuisisi saham AMI sebesar 82,2 persen di NNT senilai US$ 2,6 miliar. Pembelian NNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation ini merupakan salah satu transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara tahun ini.
Dalam proses akuisisi saham ini, MedcoEnergi dan AP Investment bekerja sama dengan tiga bank milik pemerintah, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Bank Mandiri mengucurkan pinjaman sebesar US$ 350 juta. "Total US$ 750 juta untuk bank nasional," ujar Arifin. Sisanya, menurut dia, akan dibiayai oleh bank asing.
Simak Pula: Akuisisi PT Newmon Beri Sinyal Positif ke BisnisTambang
Saat ditanya mengenai maksud kedatangannya ke Kemenko Perekonomian, Arifin membantah akan membahas kelanjutan izin ekspor NNT dengan pemerintah. "Mau Lebaran saja, tidak ada yang khusus. Malah mau ngomong Papua. Kalau Pak Darmin (Menko Perekonomian) lebih senang ngomong beras," katanya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI