TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam dua hari terakhir kembali berada pada teritori positif. Berdasarkan riset NH Korindo Securities (NHKS), masih adanya celah utang perlu diwaspadai di tengah ingar-bingarnya sentimen Tax Amnesty, stimulus Jepang, dan meredanya Brexit.
Pelaku pasar asing kembali melakukan aksi beli masif pada perdagangan Selasa, 12 Juli 2016. Ini membuat para investor masih optimistis akan pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
"Tapi kami menekankan bahwa IHSG cenderung menguji ketahanan level psikologisnya pada level 5.100 sehingga dapat rawan aksi ambil untung. Tetap cermati sentimen yang ada," kata Kepala Riset NHKS Reza Priyambada, Rabu, 13 Juli 2016. Reza memperkirakan IHSG hari ini berada pada level support 5.050-5.074 dan resisten pada 5.118-5.141.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup di zona hijau sejalan dengan bursa saham Asia. IHSG mampu menguat 0,66 persen pada level 5.099. Meski masih menguat, Reza khawatir akan mulai adanya aksi ambil untung seiring IHSG yang hanya mampu menyentuh area resisten 5.100-an dan mulai berkurang potensi kenaikannya.
Namun, kabar baiknya, aksi beli asing masih terlihat sangat masif, yakni masih mampu mencatatkan nett buy sebanyak Rp 1,57 triliun. Terlihat pelaku pasar sudah mulai melakukan aksi jual, terutama di beberapa saham pada sektor konsumen, perdagangan, dan industri dasar.
Sepanjang pergerakan, IHSG menguat tapi tidak diikuti laju rupiah yang melemah tipis. Adapun asing masih mencatatkan nett buy. Asing tercatat kembali melakukan aksi beli (dari nett buy Rp 1,51 triliun menjadi nett buy Rp 1,57 triliun).
DESTRIANITA KUSUMASTUTI
BACA JUGA
Bejat, Ini Korban Lain Pria Cabul Penghina Jokowi
Penghina Presiden Ungkap Alasan Cabuli Anak Kecil