TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya kondisi politik dan ekonomi Inggris setelah berpisah dari Uni Eropa membuat mata uang pound sterling mengalami penguatan. Pada perdagangan Selasa, 12 Juli 2016 pukul 17.28 WIB, pasangan GBP-USD meningkat 0,0168 atau 1,29 persen menuju 1,3166. Sebelumnya, pada Kamis, 7 Juli 2016 pekan lalu, pound sempat anjlok ke 1,2908 per dolar Amerika Serikat atau level terendah sejak Juni 1985 menyusul efek Britain Exit (Brexit).
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan membaiknya kondisi politik dan ekonomi Inggris setelah keputusan keluar dari Uni Eropa pada 24 Juni 2016 menguatkan pound sterling.
Menteri Dalam Negeri Theresa May secara resmi akan menempati jabatan baru sebagai Perdana Menteri Inggris mulai Rabu, 13 Juli 2016 menggantikan David Cameron. Di bidang ekonomi, Bank of England (BoE) diprediksi akan memangkas suku bunga acuan pada Kamis, 14 Juli 2016.
"Pound sterling yang sempat anjlok setelah hasil referendum pun bakal mengalami pemulihan," tuturnya kepada Bisnis.com, Selasa, 12 Juli 2016. Terkoreksinya dolar juga menguatkan nilai GBP. Indeks dolar pada pukul 17.28 WIB merosot 0,399 poin atau 0,41 persen menuju 96,172. Angka ini menunjukkan sepanjang 2016 dolar sudah terkoreksi 2,49 persen.