TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pemudik selama Lebaran 2016 yang berada maupun melintas di Provinsi Jawa Tengah dan sudah melakukan perjalanan balik ke daerah masing-masing baru tercatat sebanyak 60 persen atau 6,3 juta jiwa.
"Masih ada sekitar 2,5 juta pemudik yang masih tinggal dan diprediksi akan melakukan perjalanan balik hingga H+11 Lebaran atau Minggu (17 Juli 2016)," kata Kepala Seksi Angkutan Jalan Dalam Trayek Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng, Erry Derima Ryanto, di Semarang, Selasa.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah pemudik yang sudah balik itu didasarkan pada kepadatan jalan arus balik yang terjadi pada Minggu (10 Juli 2016) hingga Senin (11 Juli 2016).
"Dari hasil pantauan di jalan seharusnya Minggu menjadi puncak arus balik Lebaran dan kepadatan jalan sudah kembali normal pada Senin (11 Juli 2016), tapi kenyataanya hingga kemarin dan hari ini masih banyak kendaraan dengan pelat nomor luar kota ang melintas di Jateng," ujarnya.
Kalau melihat kondisi seperti itu, menurut dia, maka diprediksi akan terjadi peningkatan kepadatan jalan pada akhir pekan ini.
"Dishubkominfo Jateng yang bekerja sama dengan kepolisian juga tetap akan mengantisipasi titik-titik rawan kemacetan, seperti di Sumpyuh, Gombong, Ajibarang, Bumiayu dan pintu keluar jalan tol Brebes Timur.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta maaf kepada masyarakat terkait pelayanan mudik Lebaran 2016 yang dinilai masih mengecewakan.
"Kami harus minta maaf kepada masyarakat ketika melayani arus mudik 2016, meski sudah mengerahkan semua kekuatan dan potensi untuk melayani, namun masih terjadi hal yang mengecewakan," ujarnya di Semarang.
Menurut Ganjar, pemerintah dan aparatur negara sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik, namun masih terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana di lapangan.
"Kegagalan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik pada pemudik Lebaran 2016 akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan tahun depan," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.
ANTARA