TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan evaluasi distribusi BBM pada arus mudik, dan kini sudah merinci pemetaan titik-titik SPBU rawan kepadatan, untuk menghadapi arus balik mudik.
"Ada 16 SPBU, ada lima di kabupaten Brebes, dan lainnya di sekitar Brebes," kata Wianda saat ditemui di kantor National Traffic Management Center Polri, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 7 Juli 2016.
Wianda melanjutkan bahwa titik paling krusial adalah di Tegal, dan kelangkaan BBM yang dirasakan masyarakat di saat mudik kemarin disebabkan oleh keadaan di lapangan yang dinamis. "Di lapangan beda, ada rekayasa lalu lintas."
Selain menambah armada mobil tangki, Pertamina juga diketahui menambah tangki dispenser. Mobil tangki ini bisa langsung digunakan menyalurkan BBM dari mobil tangki ke mobil pengguna. Lokasinya adalah di pintu masuk tol Pejagan, pintu tol kilometer 130 Cipali, kilometer 50-70 Cikampek, dan di pintu masuk tol Brebes Timur. "Khusus Cipali beroperasi besok, Brebes hari ini."
Mobil tangki dispenser ini berisikan BBM jenis Pertamax dan Premium, sebanyak enam ribu liter, 10 ribu liter, dan 16 ribu liter. Wianda meminta polisi mengawal khusus tangki BBM ini saat memasuki tol, bahkan nantinya bisa memakai bahu jalan. "Itu kalau diperlukan," ujarnya.
Selain melalui penyiagaan tangki-tangki BBM itu, pihak Pertamina juga menyiagakan tim distribusi BBM kemasan menggunakan mobil pick up dan motor. Mereka disiagakan kalau memang jalur distribusi macet, dan tak bisa dilalui mobil tangki.
Untuk mobil pick up masing-masing berisi 1.500 liter Pertamax dan Pertamax Plus dalam kemasan, dan untuk motor akan mengangkut 40 liter BBM dalam kemasan itu. "Intinya Pertamina akan berupaya maksimal melayani masyarakat dalam arus balik mudik ini," ucap Wianda.
DIKO OKTARAP