TEMPO.CO, Jakarta - Harga daging sapi segar di Pasar Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada H-1 Lebaran hari ini dijual dengan harga Rp 150 ribu per kilogram. Menurut seorang pedagang, Solihin, 61 tahun, kenaikan itu telah terjadi sejak sepekan lalu.
Meski harga daging mahal, berdasarkan pantauan Tempo, sejak pukul 09.00, 20-an kios daging sapi di pasar itu telah tutup karena sudah diborong pembeli. Hanya satu kios yang masih menggelar daging. “Kan, pasar buka juga dari jam 3 pagi. Tinggal ini aja yang masih buka. Tapi ya tetap segitu harganya (Rp 150 ribu), enggak bisa nawar lagi,” ujar Solihin di Pasar Mampang, Selasa, 5 Juli 2016.
Sama halnya dengan daging sapi, harga daging ayam dalam negeri juga meningkat hingga 50 persen. Yatmi, 54 tahun, seorang pedagang daging ayam, mengatakan harga daging ayam dalam negeri dengan berat sekitar 1,5-2 kilogram biasanya dijual dengan harga Rp 25-30 ribu. Namun, sejak satu minggu lalu, harganya telah naik menjadi Rp 40-60 ribu, bergantung pada besar-kecilnya ukuran ayam. “Biasanya itu sekitar Rp 25 ribu. Mungkin bakal turun lagi harganya sepuluh hari setelah Lebaran,” kata Yatmi.
Yatmi, yang sejak 1974 berjualan daging di Pasar Mampang, juga menjual ayam kampung muda yang masih hidup untuk disembelih di tempat. Harganya pun bervariasi pada kisaran Rp 60-70 ribu, bergantung pada ukuran ayam. Dewi, 48 tahun, adalah salah satu pembeli yang memilih ayam hidup. “Ini ukuran agak besar ya, ternyata pas disembelih ada telurnya. Ini tadi Rp 80 ribu,” ucap Dewi.
Selain daging sapi, bahan kebutuhan yang paling diburu pembeli di pasar adalah kelapa. Menurut seorang pedagang, Sutiyem, 65 tahun, harga kelapa juga mengalami peningkatan, dari hari biasa yang dijual seharga Rp 8.000 per butir kini naik menjadi Rp 11-15 ribu per buah. Di Pasar Mampang, banyak pembeli yang memilih membeli kelapa yang diparut dan diambil santannya di tempat. “Biasanya kan Lebaran pada bikin opor ayam, rendang, jadi santannya tinggal pakai pas sampai rumah,” ujar Sutiyem.
Beberapa pedagang juga menggantung anyaman ketupat di kios-kios dagangan mereka. Mereka mematok harga Rp 5.000 untuk satu bundel berisi sepuluh ketupat. Sutiyem menuturkan, mendekati hari raya Lebaran, keadaan pasar mulai sepi ditinggalkan pembeli. Pasar pun hanya akan libur sehari pada Rabu, 6 Juli, dan buka kembali pada Kamis, 7 Juli.
DESTRIANITA