TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau British Exit terhadap sektor keuangan Indonesia hanya sementara. Ia yakin Brexit juga tak akan mengganggu hubungan perdagangan Inggris-Indonesia. "Semua gejala di sektor keuangan akan bersifat temporer, dalam perdagangan enggak ada isu sama sekali," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2016.
Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa langsung mengguncang ekonomi negara tersebut. Mata uang Inggris, pound sterling, langsung anjlok. Reuters menyatakan nilai pound sterling kini menjadi US$ 1,3525. Nilai ini disebut-sebut sebagai titik terendah pound sterling sejak 1985.
Berita Menarik: Ekonom: Brexit, Rupiah Bisa Sampai 13.600
Menurut Bambang, Brexit bakal mempengaruhi pasar keuangan secara global hingga pasar menemukan keseimbangan. "Dalam beberapa hari ke depan nilai tukar, indeks harga saham gabungan, dan surat utang negara mengalami pressure," kata dia.
Kendati demikian, Bambang menilai, limbungnya perekonomian akibat Brexit tak seberat saat krisis ekonomi di Yunani. Sebab, Yunani telah menggunakan mata uang euro dan kondisi perekonomian dalam negerinya sedang memburuk, sedangkan kondisi ekonomi di Inggris saat ini masih stabil.
Baca: Isu Brexit, Menkeu Berharap Inggris Tak Keluar dari Uni Eropa
Salah satu penyebab Uni Eropa kehilangan Inggris, Bambang melanjutkan, adalah tingkat produk domestik bruto Inggris terbesar kedua setelah Jerman. Walhasil, Uni Eropa diprediksi akan kehilangan daya tawarnya. "Kekuatan Uni Eropa sebagai kelompok ekonomi berkurang dan kehilangan potensi yang dia bina dengan negara lain."
Di sektor perdagangan, rencananya pemerintah akan menjalin perdagangan dengan Inggris secara bilateral. Sebelumnya, Indonesia telah menjalin perjanjian dengan Uni Eropa dalam CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan FTA (Free Trade Agreement). "Inggris sebagai negara tidak bubar. Hal ini cuma berkaitan dengan Uni Eropa, sehingga Inggris tak perlu mengikuti keputusan Brussels," kata Bambang.
PUTRI ADITYOWATI