TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah Kota Semarang menggelar pasar murah untuk menekan harga yang mulai tak terkendali. Tercatat pasar murah digelar hari ini, Selasa, 21 Juni 2016, lalu dilanjutkan pada Rabu, 23 juni 2016.
"Bazar (pasar murah) ini kami laksanakan untuk menghindari gejolak lonjakan harga selama Ramadan dan Lebaran,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Selasa ini.
Ia meminta masyarakat tidak khilaf memborong bahan kebutuhan pokok yang harganya saat rawan dimainkan pasar. “Bisa dimanfaatkan para pedagang yang akan membuat harga melambung," ucapnya.
Pasar murah digelar pada hari ini di halaman Balai Kota Semarang dan akan dilanjutkan di halaman SMAN 3 Semarang. Tercatat pemerintah menggelontorkan 7.005 paket bahan pokok masing-masing senilai Rp 100 ribu. “Namun kami jual dengan harga Rp 50 ribu per paket,” ucapnya.
Hendrar menyebutkan bazar dengan menjual paket kebutuhan murah digelar untuk menghindari gejolak lonjakan harga selama Ramadan dan Lebaran. Ia berharap upaya itu akan membuat masyarakat lebih mudah memenuhi bahan pokok menjelang Lebaran.
Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Jawa Tengah Ananda Pulungan mengatakan lokasi tempat pasar murah kali ini sengaja dipilih yang dekat dengan Pasar Kedungmundu dan Pasar Mrican. "Sehingga diharapkan dapat turut menekan permintaan,” katanya.
Ia menyebutkan upaya pasar murah itu sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Tengah, yang mendorong pelaksanaan pasar murah 2016 dilaksanakan di kantong-kantong kemiskinan. Tercatat TPID menggelontorkan 5.000 paket, yang terdiri atas 2,5 kilogram beras medium, 1 kilogram gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 5 bungkus mi instan. “Nilai per paket Rp 60.700, tapi masyarakat hanya membeli senilai Rp 25 ribu,” kata Ananda.
Menurut dia, TPID komitmen mengamankan ketersediaan pasokan bahan pangan dan memastikan keterjangkauan harga agar inflasi Jawa Tengah tetap rendah dan stabil.
EDI FAISOL
