TEMPO.CO, Surabaya - Sepatu produksi bekas pekerja seks di lokalisasi Dolly yang dikenakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat pelantikan menjadi wali kota periode kedua bakal segera dipatenkan. Mereknya sudah ditetapkan, yakni PJ Craft, yang berarti kerajinan dari Putat Jaya.
Camat Sawahan Yunus mengatakan awalnya produksi dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Masyarakat Mandiri Putat Jaya (Mampu Jaya) mengusulkan nama “PJ Collection”, yang berasal dari kata Putat Jaya Collection. Tapi nama itu tidak disetujui Wali Kota, sehingga harus diganti.
“Usul dari Gerakan Tata Rupa nama PJ Craft, ternyata itu yang disetujui,” kata Yunus kepada Tempo di Balai Kota Surabaya, Kamis, 16 Juni 2016.
Yunus menunggu instruksi Wali Kota Risma untuk mematenkan dan meluncurkan produksi eks lokalisasi itu. Ia berencana, saat peluncuran nama itu, akan diperkenalkan semua produk eks lokalisasi Dolly. “Bu Wali sangat mendukung. Ini salah satu pengembangan usaha warga eks lokalisasi.”
Wali Kota Risma membenarkan bahwa ia memilih merek itu. Ia mengaku sempat kebingungan menentukan merek. Padahal warga yang bekerja di KUB selalu menagih. “Aku bingung mau kasih nama apa, ditagih terus sama arek-arek,” ujar Risma sambil tersenyum.
Rencananya, setelah Lebaran, Risma akan meluncurkan nama PJ Craf sekaligus semua produk milik KUB. Selain sepatu wanita, kelompok ini sudah memiliki banyak produk yang siap bertarung di pasar. “Mereka juga punya sandal untuk pria dan sandal jepit untuk wanita.”
Sepatu produksi bekas lokalisasi Dolly ini menjadi terkenal setelah dikenakan Risma saat pelantikan wali kota periode kedua. Saat itu, Risma memastikan sepatu itu enak dipakai dan pas untuk dia. Risma berkomitmen mempromosikan sepatu itu ke Jakarta saat kunjungan kerja.
MOHAMMAD SYARRAFAH