TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan harga minyak goreng yang aman terkendali saat Ramadan karena tidak adanya perubahan pada pasar domestik.
Menurut Joko, tidak terlihat adanya lonjakan permintaan yang mempengaruhi harga. “Angka statistiknya sih ya segitu-segitu saja,” kata dia saat ditemui dalam acara bincang-bincang Gapki di Shangri-La Hotel, Jakarta, kemarin.
Joko berujar harga minyak goreng yang cenderung tenang disebabkan permintaan dalam negeri tidak mengalami perubahan yang signifikan. Inilah yang membuat harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) praktis tak mengalami lonjakan pada bulan ini.
Baca Juga: Gapki Optimistis Ekspor CPO Bisa Mencapai 27 Juta Ton
“Jadi, ya, logis karena production cost dan demand segitu-gitu saja,” kata Joko. Menurut dia, dengan kondisi demikian, tidak ada yang bisa dimainkan sehingga harga cenderung aman terkendali. Bahkan, ia melanjutkan, berdasarkan statistik, pasar domestik mengalami penurunan pada bulan lalu.
Terkait dengan ketersediaan, Joko mengatakan, stok CPO juga sedang tak berlimpah, malah termasuk relatif rendah. Dari pantauan Gapki, stok CPO nasional hanya 1,8 juta ton dengan harga US$ 700 per metrik ton. “Pergerakannya datar-datar saja.”
Simak: BPS: Kenaikan Harga Solar Tak Terlalu Pengaruhi Inflasi
Adapun harga minyak goreng curah di tingkat pabrik sepanjang Mei 2016 cenderung turun, dari rata-rata Rp 9.064 menjadi Rp 8.888 per liter. Memasuki pekan pertama Juni, harga kembali melandai ke level Rp 8.844 per liter.
BAGUS PRASETIYO