Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisruh Harga Pangan, DPR Salahkan Data BPS  

image-gnews
Wakil ketua fraksi Partai Amanat Nasional DPR Viva Yoga Mauladi. TEMPO/Imam Sukamto
Wakil ketua fraksi Partai Amanat Nasional DPR Viva Yoga Mauladi. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, mempertanyakan validitas dan akurasi data dari Badan Pusat Statistik. Menurut dia, BPS sebagian besar menggunakan data sekunder dari dinas-dinas teknis terkait.

"BPS itu 90 persen gunakan data sekunder dari dinas teknis," kata Viva saat ditemui dalam acara diskusi berjudul "Sengkarut Tata Kelola Pangan" di Veteran Coffee, Jakarta Pusat, Senin, 6 Juni 2016.

Di era otonomi daerah seperti sekarang, kata Viva, posisi kepala dinas di pemerintah daerah kerap kali digunakan untuk posisi tawar dalam pilkada. Karena itulah ia menganggap data BPS yang didapatkan dari mereka wajar dipertanyakan. "Posisi kepala dinas itu enggak seluruhnya baik dan memiliki kapasitas."

Karena itulah, Viva melanjutkan, saat ini ada perbedaan data pangan antara BPS, Bank Indonesia, dan lembaga lain.

Agar datanya lebih akurat, Viva menegaskan, BPS harus diberi anggaran yang lebih agar lembaga ini mampu membuat database dari data primer, bukan lagi mengumpulkan data sekunder seperti saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya itu, Viva juga mengkritik Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan yang sama-sama memiliki data pangan sendiri. Politikus asal Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyindir data Kementerian Pertanian yang berfokus pada angka produksi, sedangkan data Kementerian Perdagangan berfokus pada angka konsumsi. "Pemerintah harus menyatukan itu semua di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian," katanya.

Sekretaris Jenderal Agribisnis Club Indonesia, Tony Kristiyanto, mengatakan bahwa kesenjangan informasi antara kondisi riil di lapangan dan data di atas kertas mengakibatkan salah informasi yang berujung salah strategi. "Salah perencanaan, salah konsep juga," ujar Tony.

DIKO OKTARA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset: Pertimbangan Masyarakat Beli Asuransi setelah Penghasilan Minimal Rp 4 Juta

3 hari lalu

Ilustrasi Asuransi Jiwa. shutterstock.com
Riset: Pertimbangan Masyarakat Beli Asuransi setelah Penghasilan Minimal Rp 4 Juta

Riset IFG Progress menemukan minimal penghasilan agar orang mempertimbangkan mempunyai asuransi adalah Rp 4 juta.


Presiden Jokowi Bagi-Bagi Amplop di Pasar Bali Mester Jatinegara

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023). (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)
Presiden Jokowi Bagi-Bagi Amplop di Pasar Bali Mester Jatinegara

Presiden Jokowi meninjau harga dan pasokan bahan pokok di Pasar Bali Mester, Jatinegara. Presiden juga membagikan bansos berupa uang.


Harga Beras Naik, Berikut 5 Ragam Jenis Beras yang Beredar di Pasaran

4 hari lalu

Salah satu toko penjual beras di Kota Bogor yang mengaku kesulitan mendapatkan beras medium, Senin 4 September 2023. Saat ini beras dijual mulai dari harga Rp 12.500 hingga 16.000 per kilogram tergantung kualitas beras.  TEMPO/M.A MURTADHO
Harga Beras Naik, Berikut 5 Ragam Jenis Beras yang Beredar di Pasaran

Harga beras dikeluhkan masyarakat terus naik. Apa yang menjadi penyebabnya? Berikut beberapa jenis beras yang terdapat di pasaran.


BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

6 hari lalu

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BPS: Efisiensi Biaya Logistik Kurangi Ketimpangan Harga di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut efisiensi biaya logistik akan mengurangi ketimpangan harga berbagai komoditas di seluruh wilayah di Indonesia.


Jokowi Minta Menteri Pertanian Manfaatkan Inovasi IPB University untuk Masyarakat

6 hari lalu

Presiden Jokowi saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis IPB Univrersity ke-60, Jumat, 15 September 2023. Dok. IPB
Jokowi Minta Menteri Pertanian Manfaatkan Inovasi IPB University untuk Masyarakat

Presiden Jokowi menilai IPB University dapat memberikan kontribusi di tengah tantangan dan ancaman krisis pangan dunia.


Rektor IPB Klaim Penguasaan AI sampai IoT, Jokowi Minta Ini

7 hari lalu

Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
Rektor IPB Klaim Penguasaan AI sampai IoT, Jokowi Minta Ini

IPB University merayakan Dies Natalis ke-60, Jumat 15 September 2023.


Terkini: Pendaftaran Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Besok, Warga Pulau Rempang Bakal Sampaikan Ini ke Bahlil

7 hari lalu

Rangkaian EMU Kereta Api Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar. Foto : KCIC
Terkini: Pendaftaran Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Besok, Warga Pulau Rempang Bakal Sampaikan Ini ke Bahlil

KCIC mengumumkan pendaftaran uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung untuk masyarakat umum akan dimulai besok, Sabtu, 16 September 2023.


BPS Catat Ekspor Batu Bara Anjlok hingga 48,91 Persen, Bagaimana dengan Minyak Kelapa Sawit?

7 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
BPS Catat Ekspor Batu Bara Anjlok hingga 48,91 Persen, Bagaimana dengan Minyak Kelapa Sawit?

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kinerja ekspor komoditas unggulan pada periode Agustus 2023.


BPS Sebut Ekspor Nonmigas Indonesia ke Cina Naik, Tapi ke Uni Eropa dan ASEAN Turun

7 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Impor Non Migas. antaranews.com
BPS Sebut Ekspor Nonmigas Indonesia ke Cina Naik, Tapi ke Uni Eropa dan ASEAN Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan data pangsa ekspor nonmigas Indonesia di kawasan dan negara-negara tujuan utama ekspor.


Jokowi Pidato Krisis Pangan di IPB, Ungkit Bertemu Putin dan Zelensky

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengecek stok beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Istimewa
Jokowi Pidato Krisis Pangan di IPB, Ungkit Bertemu Putin dan Zelensky

Jokowi menyoroti sejumlah negara yang membatasi ekspor pangan, termasuk India yang baru menghentikan ekspor komoditas tersebut.