TEMPO.CO, Semarang - Harga buah di Kota Semarang saat ini dinilai tertinggi sepanjang sejarah karena kenaikan mencapai 300 persen untuk buah impor dan 100 persen untuk buah lokal. Tingginya harga buah ini dikeluhkan, apalagi bagi pedagang di Pasar Johar yang selama menjadi distributor pengecer buah di Semarang dan sekitarnya.
“Buah impor naik drastis, dengan alasan tak bisa masuk karena larangan pemerintah. Kalau pun masuk itu ilegal lewat Singapura jalur Kalimantan,” kata Sugeng, pedagang buah di Pasar Johar, Jumat, 3 Juni 2016.
Tercatat buah impor yang beredar di pasaran jauh dari harga biasa, yakni di atas Rp 1 juta per boks dengan rata-rata berat sekitar 20 kilogram. “Padahal dulu tertinggi Rp 500 ribu, maksimal Rp 700 ribu,” kata Sugeng
Ia menyebutkan buah jenis apel Fuji per boks untuk kapasitas 20 kilogram harganya Rp 1,2 juta dari sebelumnya Rp 300-600 ribu. Hal serupa terjadi pada apel Washington yang harganya di atas Rp 1 juta. Sedangkan jeruk sunkist Rp 850 per boks naik dari harga sebelumnya Rp 300 ribu.
Selain buah impor jenis tersebut, tercatat buah impor jenis pir jambu dengan berat sembilan kilogram mencapai Rp 450 ribu atau naik dari harga biasanya Rp 150 ribu.
Tak hanya itu. Harga buah lokal di Pasar Johar juga naik 50-100 persen. Sugeng menyebutkan apel Malang yang sebelumnya paling mahal Rp 20 ribu sekarang mencapai Rp 30 ribu per kilogram. Kenaikan juga pada mangga jenis arum manis dan manalagi, sekarang mencapai Rp 30 ribu atau naik dari harga tertinggi biasanya Rp 20 ribu.
Menurut Sugeng, kenaikan buah lokal tertinggi justru pada buah jeruk dan buah naga masing-masing Rp 17-20 ribu, naik dari harga biasanya Rp 12-14 ribu. “(Buah) naga lokal biasanya Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu sekarang Rp 35 ribu,” ujarnya
Kenaikan buah ini dinilai merepotkan karena saat mendekati bulan puasa, apalagi untuk buah yang banyak dikonsumsi publik. Semangka nonbiji dan melon yang sering diburu pembeli untuk berbuka masing-masing Rp 6.500 dan Rp 12 ribu per kilogramnya. Harga itu tertinggi dari harga biasanya masing-masing Rp 4.000 dan Rp 7.000.
EDI FAISOL