TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Bank Pembangunan Daerah Kresno Sediarsi mengatakan lembaganya belum tahu banyak soal rencana merger seluruh BPD dalam satu perusahaan induk. "Asbanda belum diajak bicara mengenai rencana holding company," kata Kresno di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Senin, 23 Mei 2016.
Otoritas Jasa Keuangan sebetulnya telah lama mendorong 26 BPD di Indonesia bergabung menjadi satu. Rencana kerja transformasi BPD pun telah dirampungkan. Untuk mengawalinya, OJK mendorong adanya strategic holding antar BPD seperti dalam sinergi teknologi dan layanan serta produk.
Saat ini, kata Kresno, untuk meningkatkan sinergi antar-BPD, Asbanda masih fokus menggarap peluang pemberian sindikasi kredit. Antar-BPD diharapkan dapat saling bergotong-royong, terutama membiayai proyek besar.
Asbanda juga mulai mengembangkan teknologi perbankan BPD. Sejak tahun lalu, BPD meluncurkan ATM bersama yang diberi nama BPD Net Online. Pada Juni 2016, Asbanda rencananya akan meluncurkan program One Teller.
"Sistem teller 26 BPD yang tergabung dalam Asbanda akan dijadikan satu sehingga satu sama lain terhubung," kata dia.
April lalu, Presiden Joko Widodo kembali menggencarkan rencana penyatuan BPD dengan meminta 26 BPD membentuk satu perusahaan induk seperti badan usaha pelat merah lainnya. Presiden menilai pembentukan perusahaan induk dapat memperkuat daya saing bank daerah.
VINDRY FLORENTIN