TEMPO.CO, Malang - Dinas Pasar Kota Malang bekerja sama dengan PT Kelola Mina Laut dan petani ikan membangun pasar swalayan ikan di Jalan Sarangan, Kota Malang. Pasar swalayan itu menyediakan aneka ikan jenis air tawar dan ikan laut segar. Berbagai produk olahan ikan juga disediakan untuk memberikan alternatif berbelanja kepada masyarakat.
"Pasar swalayan ikan ini bakal mendorong program Gemar Makan Ikan," kata Wali Kota Malang Mochamad Anton yang meresmikan pasar itu, Jumat, 20 Mei 2016. Ia berharap, dengan dibangunnya, pasar tersebut, konsumsi ikan semakin meningkat.
Anton mengklaim ini pasar swalayan ikan pertama di Indonesia. Pasar ikan ini memotong mata rantai penjualan, dari petani ikan atau nelayan langsung ke pembeli.
Pasar swalayan ini dilengkapi 14 ruang pendingin, sehingga kesegaran ikan tetap terjaga. Selain itu, ikan dijamin bebas bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Masyarakat dianjurkan memanfaatkan fasilitas itu. "Pasar swalayan ikan ini akan turut meningkatkan perekonomian nelayan," ucapnya.
Anton berujar, harga yang ditawarkan lebih murah dibanding harga pasaran. Sebanyak 28 kelompok petani ikan tawar memasok gurami, patin, lele, dan nila. Pengadaan ikan diperketat untuk mengutamakan kualitas ikan yang dijual. Kualitas ikan yang dipasok akan dicek setiap saat.
Baca Juga:
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kelautan Jawa Timur Totok Sudarto menjelaskan, selama ini, konsumsi ikan di Jawa Timur terus meningkat. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan konsumsi ikan mencapai 50 kilogram per tahun. Setahun terakhir, konsumsi ikan di Jawa Timur meningkat 14 persen.
"Konsumsi ikan di Jawa Timur lebih tinggi dibanding rata-rata nasional sebesar 6 persen," tutur Totok. Rata-rata warga Jawa Timur mengkonsumsi 30 kilogram ikan per tahun. Sedangkan produksi ikan tangkap mencapai 399 ribu ton per tahun dan ikan budi daya 400 ribu ton per tahun.
EKO WIDIANTO